Mohon tunggu...
Joko Tingkir
Joko Tingkir Mohon Tunggu... -

Pegawai swasta yang suka rmembaca apa saja yang memberikan pencerahan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Money

Ancaman Karang Taruna kepada Pabrik, Modus Baru?

3 November 2012   16:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:01 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di akhir pekan yg mestinya kita hadapi dengan relax dan santai, pabrik tempat kami bekerja  menerima surat dari Karang Taruna setempat  -yang disetujui oleh Ketua RW -yang isinya agar   pengangguran  berkurang mereka meminta agar  pemuda -pemuda  dari Karang Taruna setempat  sekitar pabrik harus dipekerjakan di pabrik tempat kami bekerja . Seandainya permintaan mereka ditolak mereka akan memblokir pabrik sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam waktu 7 hari setelah mereka berkirim surat .

Belum habis masalah demo buruh yang tidak etis yg terjadi beberapa waktu lalu  , sekarang timbul masalah lagi dari Karang Taruna setempat. Yang membuat saya tertegun adalah adanya kata-kata  bahwa mereka akan memblokir jalan sesuai peraturan yang berlaku. Yang jadi pertanyaan  adalah peraturan mana yang berlaku yang memperbolehkan mereka memblokir jalan untuk aktivitas pabrik kalau permintaan mereka tidak dipenuhi?

Seandainya permintaan mereka diluluskan saya yakin hal ini akan berakibat  efek domino buat perusahaan-perusaaan lain. Saya tidak bisa membayangkan efek ke depannya atas masalah ini.

Selama ini karyawan di perusahaan saya yang bekerja baik  yang kontrak dan tetap memang lebih banyak dari daerah luar dan mereka  kost disekitar pabrik. Saya akui bahwa hal ini sedikit banyak menimbulkan   rasa cemburu pemuda aslinya yang kebanyakan berprofesi sebagai pak ogah dan tukang ojek. Pemilihan karyawan dari luar juga bukan tanpa alasan. Pemuda  dari  luar  lebih rajin, lebih menurut dan lebih disiplin..sedangkan kalau merekrut pemuda asli kebanyakan akan membuat atasannya makan hati akibat tidak disiplinnya mereka dan ini terbukti beberapa kali.Bahkan mereka kadang-kadang mengintimidasi atasannya  jika ditegur atas sesuatu hal.Intinya karyawan rekrutan lokal lebih buruk dari karyawan non lokal.

Yang menjadi pertanyaan , sampai kapan perusahaan di Indonesia harus menghadapi hal-hal seperti ini?Tidaklah heran kalau sekarang perusahaan besar sedang  mempertimbangkan untuk  merelokasikan pabriknya ke Vietnam, Kamboja, Laos dan negara sekitarnya. Suatu kerugian buat negara kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun