Mohon tunggu...
Joko
Joko Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Emil Dardak Paparkan Keberhasilannya Atasi Krisis Pertanian

20 April 2018   15:17 Diperbarui: 20 April 2018   15:22 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emil Elistianto Dardak

Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak didapuk untuk berbagi pengalaman terkait keberhasilannya mengatasi krisis pertanian, berupa anomali cuaca dengan musim hujan yang panjang yang terjadi tahun 2016 lalu di Kabupaten Trenggalek.

Kemampuan positif ini, juga yang mengantarkan Emil memperoleh penghargaan, lantaran mampu mengatasi krisis pertanian serta menstabilkan angka pertumbuhan.

Ketika menyampaikan pengalamannya di hadapan  fungsionaris Partai Amanat Nasional (PAN) Jombang, yang dihadiri langsung oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Emil pun sempat menyitir hasil  studi ahli pertanian dari Boston Consulting Group.

Ada beberapa hal penting yang menjadi arah pertanian masa depan. Di antaranya otomatisasi, teknologi precision dan konsolidasi lahan. Untuk teknologi presision atau kemampuan memprediksi ini, Emil mengungkapkan dirinya punya pengalaman menarik di lapangan.

Lulusan Melbourne Institute of Business and Technology ini mengaku, sering mendapatkan pertanyaan dari para petani di Trenggalek, terkait komoditas apa saja yang harus ditanam saat musim tanam tiba di masa anomali. Dengan nada bercanda dan sambil tertawa, Emil menyebutkan dirinya seperti seorang paranormal.

Pertanyaan ini muncul, karena normalnya dua kali musim padi dan sekali musim tanam palawija. Ini tak bisa dilakukan karena musim hujan yang panjang.

Dari situ lanjut Emil, dia memutuskan, sebelum petani ini pusing dirinya langsung menghubungi pemerintah provinsi dan pusat untuk mengatur ulang pola distribusi pupuk.

"Kulo nandur pari atau polowijo pak bupati (saya tanam padi atau palawija pak bupati)," tutur Emil doktor menirukan pertanyaan warga.

Pertanyaan ini muncul karena normalnya dua kali musim padi dan sekali musim tanam palawija. Ini tak bisa dilakukan karena musim hujan yang panjang.

Dari sanalah, masih dari penuturan Emil, dirinya memutuskan, sebelum petani emusingkan dirinya langsung menghubungi pemerintah provinsi dan pusat untuk mengatur ulang pola distribusi pupuk. 

"Akhirnya  berhasil ditukar dengan daerah lain di Indonesia, yang tadinya pupuk palawija bisa diganti untuk sawah basah," urai suami Arumi Bachsin ini yang direspon serius para hadirin.

Hal lain yang disampaikan oleh pria berusia 34 tahun ini yaitu tentang pengendalian hama dengan langkah yang tepat. Yaitu, dengan tidak membombardir hama tanaman dengan pestisida secara berlebihan. Emil juga menceritakan pengalaman menanggulangi hama keong sawah dengan pola memberikan media tersendiri seperti bambu.

"Perlu kesabaran, kita perlu semacam brigade penanggulangan hama dan jangan lupa banyak berdoa" tambahnya.

Sumber daya petani

Sebelum menutup paparan panjangnya, Emil  menyampaikan perlunya pengembangan sumber daya petani ke depan. Banyak yang bisa dilakukan. Antara lain, memberikan pendidikan non formal kepada petani dengan melahirkan semacam sekolah lapang. Sekolah non formal ini diantaranya akan membahas soal fundamental dan praktis yang dihadapi petani di lapangan.  

Tokoh ormas Jombang Abdul Qodir, usai pemaparan menerangkan sosok Emil bukan saja punya kapasitas  secara teori, namun punya pengalaman lapangan  yang mumpuni.

"Melihat rekam jejak pendidikan maupun keberhasilan Mas Emil dalam pendidikan dan karier, saya meyakini sosok inilah yang tepat melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan di Jawa Timur," ungkap Ketua Majelis Dakwah Muhammadiyah Jombang tersebut dengan nada serius.

Hadir dalam acara Ketua MPR yang juga Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, dan komedian kondang asal Nganjuk yang juga Anggota DPR RI asal PAN Eko Partrio. Hadir pula Ketua DPW PAN Jatim Dr Masfuk serta pengurus dan simpatisan partai berlambang matahari Jombang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun