Mohon tunggu...
joko suwardiyanto
joko suwardiyanto Mohon Tunggu... -

Sedulur tunggal kecer

Selanjutnya

Tutup

Politik

Harga Buah Pasca Pengurangan Subsidi BBM

20 Juni 2013   09:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:43 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta (20/06) – Rencana pemerintah untuk mengurangi subsisdi bbm banyak menuai kontroversi di kalangan masyarakat. Banyak elite politik yang sengaja mencari kesempatan dibalik kesempitan. Mereka sengaja memprovokasi masyarakat untuk melawan kebijakan pemerintah ini yang konon katanya tidak memihak rakyat. Benar gak sih kebijakan pemerintah tentang pengurangan subsidi bbm ini tidak memihak rakyat?

Rabu malam (19/06), penulis sengaja berkunjung ke Pasar Induk Kramat Jati untuk mengetahui situasi pasca rencana pemerintah yang telah disahkan oleh DPR dalam hal pengurangan subsisdi bbm. Secara umum kondisi harga di Pasar Induk Kramat Jati khususnya komoditi buah masih stabil dan tidak ada indikasi negatif ataupun gejolak terhadap kebijakan pemerintah ini.

“Masih sama pak. Harga buah masih stabil dan belum ada kenaikan harga. Yah, mudah – mudahan pemerintah bisa menjaga kestabilan harga di pasar”, ujar salah seorang pedagang di Pasar Induk Kramat Jati.

13716939931943724922
13716939931943724922

Dari situasi pasar dan pernyataan salah seorang pedagang tersebut bisa kita simpulkan bahwa kebijakan pemerintah untuk mengurangi subsidi bbm belum bisa dikatakan tidak memihak rakyat. Janganlah kita mudah terprovokasi oleh pihak – pihak yang sengaja memanfaatkan situasi menjelang Pemilu 2014 nanti.

Salam Indonesia,

Joko Suwardiyanto

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun