Mohon tunggu...
joko susanto
joko susanto Mohon Tunggu... -

Pemerhati Masalah Ekonomi dan Sosial

Selanjutnya

Tutup

Money

Berharap Pada Pansus Century

24 Desember 2009   13:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:47 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awalnya masalah Bank Centurymerupakan masalah ekonomi. Kasus bail out ini berawal dari keputusan KKSK (Menkeu, Gubernur BI dan LPS) untuk menyalurkan dana guna menyelamatkan bank Century. Penyaluran dana dilakukan via penyertaan modal sementara. Pemerintah (KKSK) menyatakan kasus Bank Century berdampak sistemik.

[caption id="attachment_42997" align="alignleft" width="300" caption="Sumber: www.primaironline.com"][/caption]

Apakah benar kasus bank Century berdampak sistemik. Jawaban terhadap pertanyaan ini sangat beragam. Setiap ahli ekonomi punya dasar (alasan) untuk menyatakan apakah kasus bank Century berdampak sistemik atau tidak. Sebagian dari mereka menyatakan bahwa bila Bank Century ditutup, maka tidak akan ada dampak berarti. Mereka yang masuk dalam kelompok ini diantaranyaadalah para pengamat, politisi dan LSM.Merekaberdalih bahwa Bank Century adalah bank dengan pangsa pasar yang relatif kecil, bahkan terlampau kecil. Sementara itu sejumlah ekonom (terutama ekonom pemerintah, bankir dan pelaku bisnis) menyatakan sebaliknya. Mereka menyatakan bahwa walaupun pangsa Bank Century kecil, tapi bila tidak di bail out akan berdampak luas dan dapat menyebabkan krisis lebih besar. Kelompok ini berargumentasi bahwa dalam situasi krisis, gagalnya bank kecil bisa berdampak luas (sebagaimana kasus penutupan 16 bank kecil di akhir masa ORBA).

Mengapa pandangan pengamat ekonomi berbeda dengan pandangan ekonom yang menjadi birokrat? Terhadap hal ini paling tidak terdapat 2 alasan. Pertama, perbedaan dalam penguasaan data. Tidak semua data dapat dipublikasikan ( adanya rahasia jabatan menyebabkan data hanya dikuasai oleh sejumlah penjabat tertentu). Data berbeda, akan memberikan kesimpulan berbeda pula. Kedua, terkait dengan risiko dan tanggung jawab. Risiko yang dihadapi pengamat ekonomi lebih kecil. Apabila analisisnya keliru, si pengamat hanya menghadapi penurunan kepercayaan (itupun biasanya hanya bersifat sementara). Di lain pihak, risiko dan tanggung jawab yang dihadapi ekonom birokrat lebih besar. Bila keputusan yang diambil ekonom pemerintah (birokrat) salah, maka kondisi perekonomian memburuk. Perbedaan pandangan antara pengamat ekonomi dan ekonom birokrat akan selalu terjadi. Berdasar analisis tersebut, maka tidak akan pernah ada kata sepakat sehingga tidak ada alasan kuat (dari sisi ekonomi) untuk menyalahkan pemerintah dalam bail out Bank Century.

Permasalahan ekonomi senantiasa menjadi polemik. Hal ini dikarenakan pada dasarnya ilmu ekonomi adalah imu memilih. Artinya seseorang harus menentukan satu pilihan dari sejumlah pilihan yang tersedia. Masing-masing pilihan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Lebih dari itu, analisis ekonomi mendasarkan (mengasumsikan) pada suatu kondisi yang stabil termasuk stabilitas makro ekonomi, poltitik dan bidang lain. Mereka yang mempelajari ilmu ekonomi akan mengetahui bahwa dalam situasi tidak stabil (terjadi krisis dan sejenisnya), maka teori ekonomi menjadi tidak berlaku. Kebijakan berdasar teori ekonomi murni akan percuma saja. Untuk itu, sebagian ekonomo menyatakan perlu diambil kebijakan yang berbeda dengan cara-cara yang mungkin menerjang rambu-rambu yang ada.

Selanjutnya dalam kasus Bank Century, pandangan ekonom pemerintah juga berbeda dengan pandangan BPK. Mengapa? Karena ekonom pemerintah memandang perlunya suatu upaya untuk menyelamatkan perekonomian dari kondisi krisis walaupun mungkin dengan cara menerjang rambu-rambu yang ada. Di lain pihak, BPK mendasarkan pandangannya pada suatu standar keuangan (akuntansi) maupun kaidah hukum (prosedural) yang dibangun pada situasi normal (non krisis). Dalam kasus ini kaca mata ekonom (pemerintah) dengan BPK (terutama akuntan maupun ahli hukum) berbeda. Dari kacamata BPK, maka tindakan pemerintah melakukan bail out Bank Century menerjang rambu-rambu yang ada. Inti permasalahan terletak pada indikator untuk menilai apakah masalah Bank Century berdampak sistemik atau tidak. Permasalahan menjadi semakin rumit karena untuk indikator yang satu ini sampai sekarang belum ada kesepakatan. Prinsip-prinsip atau petunjuk pelaksaan kebijakandalam situasi krisis juga belum ada. Pada akhirnya semua alasan ekonomi akan bersifat debatable.

Apakah Pansus mampu menuntaskan kasus Bank Century? Penulis tidak bisa berharap banyak. Sebagaimana dilansir oleh berbagai pihak, penyelesaian secara politik seperti yang dilakukan Pansus berpotensi mengaburkan esensi masalah. Di samping itu penulis juga tidak yakin dengan kemampuan anggota Pansus termasuk dalam analisis ekonomi. Pada awalnya, semangatanggota Pansus berapi-api. Mereka yakin akan dapat menuntaskan kasus Bank Century. Akan tetapi dalam pertemuan dengan Wapres Boediono kemarin, terlihat Pansus tidak bisa berbuat banyak. Untuk itu kembalikan esensi permasalahan ke ranah hukum. Artinya apakah dalam kasus bail out bank Century terjadi pelanggaran yang mengindikasikan adanya tindakan korupsi. Secara umum definisi korupsi adalah tindakan memperkaya diri sendiri dan atau orang lain dengan cara melanggar peraturan yang ada. Dalam hal ini kita masih punya institusi yangmasih dapat dipercaya yaitu KPK. Beri kesempatan pada KPK untuk menuntaskan masalah korupsi (apabila ada) dalam kasus bail out Bank Century.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun