Mohon tunggu...
jokosabranglor
jokosabranglor Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kesederhanaan Pernikahan Ala Simbah...

14 Oktober 2010   14:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:25 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Gw:......(diem, skakmat)

Gw tidak bisa menyalahkan pola pikir simbahku itu, bahkan dalam hati sebenernya gw merasa kalo hal itu benar. Butuh keberanian untuk memutuskan melanjutkan ke sebuah babak baru dalam hidup ini. Selalu aja ada ketakutan apakah langkah yg kita ambil benar dan semuanya akan baik-baik aja nantinya. Jangan-jangan nanti yg kita lakukan menjadi sebuah kesalahan terbesar dalam hidup kita. Kita terlalu sering dicekokin dengan berita perceraian, walo tidak bisa dipungkiri kalo hal tersebut bisa aja terjadi. Tapi tanpa kita sadari, kita jadi sering terlalu takut untuk melangkah, terlalu takut berbuat salah. Padahal yang kita lakukan itu belum tentu salah.

Gw pernah baca kalau cinta dan pernikahan itu ibarat menanam pohon. Semua tergantung dari kita gimana merawatnya, selama di rawat dengan baik, cukup pupuk dan penyiraman, maka tanamanan akan tumbuh dengan baik. Mungkin begitulah pernikahan. Tapi entahlah, gw belum pernah mengalami jadinya cuma bisa pakai asumsi dan penilaian dari luar. Tapi gw percaya, semua kalau niatnya baik pasti hasilnya baik dan diberi kekuatan untuk menjalani semuanya, kalopun akhirnya gagal pdhal kita udah berusaha sebaik mungkin, maka itu adalah takdir.

Terlalu banyak berpikir membuat kita selalu dibayangin keragu-raguan, mau maju atau jalan ditempat bahkan apa mundur sekalian. Bukan berarti menikah tidak perlu dipikir, semua pasti perlu diperhitungkan juga. Tapi terlalu dipikirkan malah bikin semakin ruwet, semakin berasa kurang. Kurang inilah, kurang itulah. Semakin ragu untuk maju. Dan itu juga terjadi ke gw. Harus membulatkan tekad nih, harus berani maju.

Gw: "Yang, nikah yuk?"

Pacar gw:......(diem)

Gw:.....(diem jg, skakmat kedua kali, pdhal udah ngajakin remis)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun