Hal ini jelas terjadi pada semua sistem antrian. Jika ada pelaku yang bergerak di luar sistem, maka sistem itupun akan terganggu dan tidak berfungsi dengan optimal.Â
Selain di pesawat atau di bandara, hal ini juga terjadi di lalu-lintas di jalan atau di antrian-antrian lainnya seperti di pelayanan publik. Adanya pelaku yang menyerobot, sodok-sodokan, enggan mengantri hanya menyebabkan kemacetan pada antrian yang pada akhirnya hanya menyebabkan keterlambatan untuk semua pelaku secara umum.
Tentu kepercayaan pada sistem yang dianut para kaum slow alias ora kesusu ini berlandaskan pada asumsi bahwa semua orang atau pelaku yang terlibat pada sistem adalah orang-orang altruis yang juga percaya pada sistem dan memikirkan kepentingan orang lain atau bersama dan bukan orang-orang egois yang mementingkan kepentingan sendiri.
Jadi bagaimana sekarang?Â
Masih ingin jadi manusia egois yang suka kesusu dan ingin cepat-cepat keluar pesawat atau jadi manusia altruis yang slow, ora kesusu yang percaya pada sistem?
Pilihan baik ada pada manusia berhikmat. Fix no debat.Â
- 16 Desember 2022, pangkalan/halte ojol dekat JPO Senayan -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H