Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Model Ekonometri: Inggris Juara Piala Dunia 2022! Tidak Percaya?

8 Desember 2022   11:56 Diperbarui: 8 Desember 2022   16:34 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Model Ekonometri: Inggris Juara Piala Dunia 2022! Tidak Percaya? (dok.pri)

Hasil sebuah turnamen sepak bola adalah selalu sebuah teka-teki, seperti juga Piala Dunia 2022 yang sedang berlangsung di Qatar.

Selain memakai ramalan gurita atau cumi-cumi, salah satu yang bisa kita pakai adalah ekonometri, yang secara gampang bisa diterjemahkan sebagai suatu metode untuk memperkirakan suatu hasil berdasarkan variabel-variabel ekonomi dengan menuruti kaidah-kaidah statistik.

Seperti di artikel sebelumnya, aspek ekonomi suatu tim sepak bola nasional, apalagi di tingkat dunia sangatlah jarang diulas, padahal variabel-variabel ekonomi ini sangat menentukan kinerja dan kualitas suatu tim, seperti kekayaan suatu timnas dan kekayaan negara timnas yang bersangkutan.

Variabel pertama, yaitu kekayaan suatu timnas dapat kita lihat pada data yang dimiliki oleh The CIES Football Observatory, suatu unit riset tentang  statistik sepak bola yang tergabung pada International Centre for Sports Studies (CIES) yang bermarkas di Neuchatel, Switzerland menerbitkan data terkait seberapa kaya (squad value) sebuah tim nasional yang bertanding pada Piala Dunia 2022 di Qatar ini. Variabel ini, pada data mereka disajikan dalam bentuk total transfer seluruh 26 pemain yang dipanggil oleh setiap timnas .

Inggris dengan total transfer sebesar 1499 juta euros menjadi timnas terkaya yang bertanding di Piala Dunia 2022. Jude Bellingham yang bermain di Borussia Dortmund adalah pemain di timnas Inggris dengan biaya transfer terbesar yaitu 202 juta euros.

Jude Bellingham pemain Inggris dengan biaya transfer terbesar (foto: Dan Mullan/Getty Image)
Jude Bellingham pemain Inggris dengan biaya transfer terbesar (foto: Dan Mullan/Getty Image)

Timnas terkaya peringkat kedua adalah Brazil dengan total transfer 1455 juta euros dengan Vinicius Junior yang bermain di Real Madrid sebagai pemain Brazil dengan biaya transfer terbesar.  Timnas terkaya berikutnya yang masuk 10 besar adalah Perancis, Spanyol, Portugal, Jerman, Belanda, Argentina, Uruguay dan Belgia. Sebaliknya empat tim "termiskin" adalah Arab Saudi, Australia, Qatar, dan Kosta Rika yang kena bantai 0-7 oleh Spanyol di awal Piala Dunia.

Variabel kedua, yaitu kekayaan negara peserta dapat kita lihat pada data pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita tahun 2021 dari kedua negara dengan data Bank Dunia, di mana Swiss dengan pendapatan per kapita sebesar 93457 USD adalah negara peserta Piala Dunia 2022 terkaya, disusul Amerika Serikat (69287 USD), Denmark (67803 USD), dan tuan rumah Qatar (61276 USD). Empat negara"termiskin" peserta Piala Dunia 2022 adalah Maroko (3496 USD), Ghana (2445 USD), Kamerun (1661 USD), dan Senegal (1606 USD).

Memetakan kedua variabel, kekayaan timnas dan kekayaan negara dalam suatu grafik seperti di gambar utama di tulisan ini, jelas kita melihat ada 5 kelompok atau klaster timnas:

  • Klaster negara kaya dengan timnas yang kaya: Inggris dan Perancis
  • Klaster negara kaya dengan timnas yang setengah kaya: Belanda
  • Klaster negara miskin dengan timnas yang kaya: Brasil
  • Klaster negara miskin dengan timnas miskin: Maroko
  • Klaster negara dengan ekonomi menengah yang terdiri dari Portugal yang timnasnya kaya, Argentina (dengan timnas yang agak kaya) dan Kroatia (denga timnas yang cenderung miskin).

Lalu siapa yang akan juara?

Dari grafik atau chart di atas, secara kasat mata tampaknya tim Inggris dan Perancis yang merupakan timnas yang kaya yang berasal dari negara yang kayalah yang memiliki kans juara paling besar. Namun demikian, di sini lain, tim Brasil sebagai timnas nomor dua terkaya juga tampak memiliki kans yang besar. Ketiga negara ini pun sudah pernah menjuarai Piala Dunia sepak bola: Brasil 5 kali, Perancis 2 kali dan Inggris 1 kali.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan menggunakan data PDB per kapita dan total transfer dari ke-32 dua negara peserta Piala Dunia 2022, penulis melakukan regresi multilinear untuk mengecek korelasi kedua variabel yaitu kekayakan negara dan kekayaan timnas dengan jumlah piala dunia yang telah dimenangkan.

Hasil regresi mengungkapkan bahwa variabel total transfer atau kekayaan timnas berpengaruh positif dan signifikan (P value= 8.67E-5 < 0.01) pada jumlah piala dunia yang diraih sementara variabel PDB per kapita atau kekayaan negara tidak memiliki pengaruh yang signifikan yang ditunjutkan oleh P-value yang sangat besar  (0.3> 0.05).

Dengan demikian, sangat mudah disimpulkan bahwa secara ekonometrik, tim yang akan menjadi juara adalah Inggris yang memiliki total transfer (squad value) sebesar 1559 juta USD.

Berdasarkan model ekonometri ini, di final, Inggris dengan total kekayaan timnas atau total transfer (1559 USD) menjadi juara setelah menaklukkan Brasil (1513 USD). Inggris melaju ke final setelah difinal mengalahkan Portugal (1200 USD), sementara di semifinal yang lain, Brasil akan menaklukan Belanda (786 USD).

Argentina, Kroasia, Perancis dan Maroko akan angkat kaki setelah kalah dari lawan-lawan mereka di babak perempat final yang secara total transfer atau kekayaan tim lebih tinggi.

 Apakah hal ini yang akan terjadi? 

Hasil turnamen sepak bola memang sukar diramal. Namun yang jelas dari 8 besar negara yang lolos ke perempat final piala dunia, 6 di antaranya termasuk dalam 10 negara dengan timnas terkaya yang menjadi peserta Piala Dunia ini. Di antara 5 timnas terkaya di Piala Dunia 2022, hanya Spanyol yang terjegal gagal masuk ke babak perempat final dan di antara 10 timnas terkaya, hanya Jerman, Uruguay dan Belgia yang gagal lolos dari babak grup.

Hal ini menunjukan bahwa banyak kejutan bisa terjadi pada level pertandingan, namun pada level turnamen, terutama pada babak-babak akhir, pada umumnya hasil statistik dan ekonometrik akan semakin terkonsolidasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun