"Apakah kusanggup bersanding dengan Laura yang anak orang kaya dan sedang sekolah MBA?" Pertanyaan ini terus menghantui, memaklampiri, menggenderuwoi, dan membadarawuhi pikiran Tomi.
Tapi Tomi tidak ingin overthinking apalagi sampai pikirannya menjadi toxic alias semrawut.
Akhirnya tiba juga malam Minggu yang dinantikan Tomi. "Laura-ku, malam ini... kutembak kau..!", bathinnya.
Jam 7 malam.Â
Bel rumah Laura pun dipencet Tomi. "Ting tong!"
Senyum sumringah Tomi langsung pudar saat yang keluar membuka pintu adalah wajah sangar kebapakan tapi ganteng berwibawa persis aktor pilem, almarhum Zainal Abidin.
"Ehem ! Cari siapa Masssss.... ?" tanyanya dengan suara yang nge-bass.
"Nganu Om... Laura ada? Saya Tomi, rekannya" jawab Tomi.
"Rekannya siapa?" tanya si 'Zainal Abidin'.
"Ya rekannya teman saya Om..." jawab Tomi sekenanya.
"Lho saya pikir rekannya Laura. Ayo sini masuk!" kata 'Zainal Abidin' mengakhiri dialog yang absurd...