Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Nikuba yang Membuat Kita Bertanya-tanya

11 Juni 2022   08:05 Diperbarui: 11 Juni 2022   17:10 3710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentuk Nikuba ciptaan Ariyanto Misel warga Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Sumber: Tribunjabar via Kompas.com

Prinsip kendaraan listrik bersel tunam berbahan bakar hidrogen atau FCEV (sumber: Omazaki group)
Prinsip kendaraan listrik bersel tunam berbahan bakar hidrogen atau FCEV (sumber: Omazaki group)

Sel tunam mengubah gas hidrogen dari tangki menjadi tenaga listrik dan tenaga listrik tersebut menggerakan kendaraan. Emisi yang dikeluarkan FCEV ini hanyalah uap air (H2O) dan panas sehingga di jalanan mobil ini ramah lingkungan.

Hidrogen sendiri bukan saja dianggap enerji masa depan tapi juga sebagai carrier atau storage alias penyimpan enerji listrik yang sifatnya seperti baterai. Karena hidrogen dapat dibuat lewat elekrolisa yang memerlukan tenaga listrik, disimpan dan dipindahkan di tangki atau lewat pipa untuk diubah lagi menjadi listrik di tempat lain seperti di mobil FCEV atau sebagai pembangkit listrik di daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau jaringan listrik.

Namun demikian produksi hidrogen belum tentu ramah lingkungan. 

Dengan proses elektrolisis misalnya, produksi hidrogen sangat tergantung dari seberapa bersih listrik yang kita gunakan.

Listrik PLN di jaringan Jawa-Madura-Bali sampai saat ini misalnya masih 60 persen bertumpukan pada PLTU yang berbasis batu bara sehingga listrik di jaringan ini jauh dari sifat ramah lingkungan karena emisi karbon dan polusi udara yang tinggi terutama di lokasi-lokasi pembangkit.

Adalah tantangan kita semua untuk mempelajari secara kritis segala teknologi kendaraan yang kini ditawarkan termasuk Nikuba, mobil listrik maupun FCEV secara menyeluruh, termasuk sampai sistem pembangkitan listrik.

Baca juga: Siapa Bilang Formula E di Jakarta Ramah Lingkungan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun