Sebut saja, ikut mengiringi Jopie Latul adakah jawara bass Jance Manusama, maestro saksofon Indonesia Embong Rahardjo yang memainkan alto saksofon, flute, picotto dan soprano, si kribo dahsyat Karim Suweileh pada drum dan perkusi, dan gitaris jazz yang di kenudian hari menjadi langganan festival North Sea Jazz: Djoko Waluyo.
Dalam Ambon Jazz Rock, Christ Kayhatu dan para pemusiknya yang menyebut diri mereka sebagai Christ & the Gank, berhasil menyulap empat lagu tradisional Maluku menjadi berirama jazz rock yaitu Nusaniwe, Huhate, Bulan Terang, dan Beta Berlayar.
Lagu Nusaniwe versi jazz rock misalnya, menampilkan liukan saxofon Embong Rahardjo sebagai prelude yang disusul kegarangan gitar Djoko Waluyo. Cabikan bass Jance Manusama di latar membuat pendengar pasti ingin ikut bersenandung bersama suara lirih Jopie Latul:
Nusaniwe tanjung alang labuhan raja
Pasir putih tanjung benteng manise!
Sungguh sangat menarik bahwa lagu-lagu daerah Ambon atau Maluku itu diberikan sentuhan jazz fusion atau lebih spesifik jazz rock.
Pengaruh jazz fussion ala grup-grup Jepang yang cukup meraja di akhir tahun 70an atau di awal 80an seperti Casiopea maupun T-Square terdengar cukup kental pada musik yang dibawakan Christ & the Gank ini.
Selain empat lagu daerah, Ambon Jazz Rock juga menampilkan 6 lagu pop Ambon karya para musisi Ambon. Nyaris semua menceritakan tentang keindahan Ambon atau kerinduan perantau asal Maluku akan tanah kelahirannya.
Enggo Lari, lagu megahits di album itu diciptakan oleh George Leiwakabessy. Sebelum terlibat dalam album Ambon Jazz Rock, George sudah menciptakan lagu Rame-Rame, sebuah lagu Ambon megahits lainnya pertama-tama pada tahun 1981 dinyanyikan oleh Alm. Utha Likumahuwa dan di kemudian hari dipopulerkan kembali oleh alm. Glenn Fredly.
Di album ini, musisi terkenal alm. Ongen Latuihamallo juga menciptakan lagu slow berirama slow atau lounge jazz, Kaweng Lari  yang berkisah tentang penderitaan hidup sepasang insan yang percintaannya tak direstui keluarga.
Akhirnya, jika kini kita mengenang alm Jopie Latul sebagai penyanyi yang membuat Indonesia bergoyang lewat dangdut-house music, seperti lagu Poco-Poco di akhir tahun 90an atau sebagai penyanyi lagu Kembalikan Baliku padaku, maka kita harus ingat juga Enggo Lari dan awal Jopie Latul sebagai pelantun lagu Ambon berirama dinamis.