Pertandingan sepak bola derbi antar klub apa yang kamu tunggu-tunggu di tahun 2022 ini?
Liverpool-Everton? Inter Milan-AC Milan? Lazio-Roma? CSKA Moskwa-Spartak Moskwa? Celtic-Rangers? Arsenal-Spurs? Benfica-Sporting Lisbon? Fenerbache-Galatasaray? Manchester United-Manchester City? Atletico Madrid-Real Madrid? Chelsea - Arsenal? Atau Juventus-Turino?Â
Kalau jawabanmu adalah salah satu pertandingan di atas, itu namanya kamu belum nonton sepak bola dengan (yang) baik dan benar.
Derbi terdahsyat dunia di tahun 2022 ini jelas akan terjadi di La Liga Minggu malam 27 Februari besok: Sevilla FC lawan Real Betis Balompie!
Bagaimana tidak terdahsyat di dunia?
Derbi dua tim kota Sevilla kali ini mempertemukan Sevilla FC yang mendiduki peringkat ke-2 La Liga dan Real Betis yang menduduki peringkat ke-3.
Sampai dengan hari kompetisi alias jornada ke-25, Sevilla FC memiliki nilai 51 sementara Betis 46.
 Sevilla FC adalah tim di La Liga dengan pertahanan terbaik. Sampai hari ke-25, los rojiblancos (merah putih) hanya kebobolan 17 gol dan menjadi klub di la Liga dengan jumlah gol kebobolan tersedikit. Sevilla FC ini bahkan belum pernah kalah dalam laga di kandang mereka di Stadion Sanchez Pizjuan selama temporada 2021-2022!
Sebaliknya, Real Betis adalah tim paling ofensif kedua di La Liga. Dengan 47 gol selama musim kompetisi ini, klub hijau putih (verdiblanco) ini hanya berada di bawah Real Madrid yang telah mencetak 51 gol.
Derbi yang tidak hanya terdahsyat, tapi juga derbi yang paling berkelas karena mempertemukan dua filosofi sepakbola yang berbeda antara 2 pelatih: Lopetegui dan Pellegrini.
Lopetegui pelatih asal Vasco yang juga mantan pelatih tim nasional Spanyol berhasil membangun sistem pertahanan dengan  lini belakang Sevilla FC yang kokoh namun berada jauh di depan gawang yang dijaga kiper Maroko, Bono.Â
Rakitic, Jordan dan Papu Gomez menjadi trio gelandang menyerang yang menakutkan. Selain Rafa Mir, kini Sevilla juga satu tombak mantan Manhester United yang menakutkan: Anthony Martial.
Sebaliknya Pellegrini pelatih asal Chile yang dijuluki si insinyur, el ingeniero, menerapkan sistem di Real Betis yang mengandalkan dominasi bola. Ciri khas sistem Pellegrini adalah adanya 1 pemain yang selalu siap mem-back-up setiap kawan tim yang membawa bola yang disebut sistem +1 yang menjamin penguasaan bola di setiap jengkal lapangan.
Keistimewaan penyerangan Betis terletak pada repertoire kombinasi lini tengah dan depan yang seakan tak terbatas.Â
Dua kunci lini tengah Betis Sergio Canales dan Nabil Fekir menjadi jaminan pergerakan ofensif yang kreatif dan berbahaya. Namun di saat kedua penyihir alias Los Magos ini absen seperti saat menjungkalkan Zenit di St Peterburg di Liga Eropa, Carvallho, Rodriguez, atau Andres Guardado tetap jadi pemasok umpan yang menyegarkan bagi Juanmi, Willian Jose, atau penyerang brewok bergaya hipster Borja Iglesias alias El Panda.
Di luar itu Betis juga masih memiliki Joaquin sayap kanan gaek yang tidak ada matinya. Biasa diturunkan sebagai pemain pengganti di babak kedua, derby kali ini mungkin akan menjadi yang terakhir bagi pemain termuda di skuad tim Matador di Piala Dunia di Jepang-Korea 2002 ity. Gocekan alias regatea Joaquin bisa jadi sihirnya yang terakhir untuk menghipnotis Sevilla FC sebelum ia menggantung sepatu.
Siapa yang akan memenangkan el gran derbi Sevillano Minggu malam? Akankah Real Betis jadi tim pertama di musim ini yang bisa menaklukan Sevilla FC di Stadion Sanchez Pizjuan, Nervion?
Betis dan Sevilla FC sama-sama baru saja berhasil mengamankan posisi mereka di perdelapan final Liga Eropa.Â
Betis setengah mati menahan imbang Zenit yang menggempur mereka habis-habisan di stadion Villamarin, sementara Sevilla rontok 0-1 di tangan Dinamo Zagreb. Derbi Minggu malam bisa jadi partai katarsis bagi kedua tim setelah ketegangan di babak 1/16 Liga Eropa itu.Â
Apapun hasilnya, semoga kita mendapat sajian pertempuran yang dahsyat. Sedahsyat pencapaian kedua tim musuh bebuyutan di Andalusia itu sampai saat ini.
Musho Betis!
Baca juga: Derbi Sevillano: "Puncak Mabuk Agama" di Spanyol
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H