Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Nusantara: Negeri Para Pembela Kebetulan?

22 Januari 2022   06:03 Diperbarui: 22 Januari 2022   13:55 2824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wacana pemindahan ibu kota negara (IKN) secara resmi sudah dimulai pada 16 Agustus 2019 (Kompas 18 Januari 2022). Mengapa baru bersuara sekarang saat pembangunan fisik di lokasi sudah lama dimulai? Memanfaatkan momentum pemberitaan di media yang sedang memuncak?

Contoh kalimat lainnya yang tidak perlu penjelasan:

- Kebetulan memiliki hak atas plat nomor khusus, banyak pemilik kendaraan berplat tersebut yang merasa diistimewakan lantas menggunakan strobo tidak pada tempatnya dan gemar melanggar peraturan lalu lintas.

Dari kedua contoh kalimat di atas, kita bisa lihat dua hal.

Pertama, para subyek kalimat seakan memperjuangkan atau membela sesuatu. Apakah mereka ini membela kebenaran? Jinjja? Benarkah?

Inilah yang bisa kita lihat sebagai kerancuan saat mengartikan kata "kebenaran".

Bukan hal yang mudah memang mendefinisikan kebenaran. 2000an tahun yang lalu gubernur pendudukan Romawi di Yudea mengajukan satu pertanyaan yang hingga kini masih sangat relevan: "kebenaran? Apa itu kebenaran?" (Quid est veritas?)

Kedua, para subyek kalimat memanfaat sesuatu. Pada contoh kalimat pertama para subyek memanfaatkan momentum (pemberitaan tentang IKN) sementara pada contoh kedua, para subyek memanfaatkan hak (atas plat nomor khusus kendaraan).

Akhirnya untuk menghindari kerancuan, dengan penuh kerendahan hati penulis ingin mengusulkan dua hal.

Pertama, menghapuskan "kebetulan" sebagai definisi kelima dari kata "kebenaran" di KBBI Daring.

Kedua, menambahkan defisini ke-4 untuk kata "kebetulan" di KBBI Daring yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun