Secara teknis fokus kamerapun sebaiknya diatur sedapat mungkin sehingga yang terlihat jelas hanyalah wajah sang narator atau presenter. Â Pengeditan juga bisa dilakukan setelah pengambilan gambar untuk mengaburkan wajah-wajah orang lain yang tidak bisa dihindari untuk terekam.
Ketiga, jika bukan di tempat umum, jangan slonong boy, mintalah ijin pada pemilik lokasi atau orang-orang yang ada dalam lokasiÂ
Pada kasus kolam renang dan rumah makan, sudah jelas bahwa si pembuat konten tidak minta ijin kepada pemilik kolam renang maupun rumah makan, terlebih kepada para pengunjung lainnya.
Pemahaman seorang pembuat konten bahwa sebuah lokasi bukanlah lokasi umum dan para pengunjung yang datang sudah membayar untuk mendapatkan ketenangan atau kenyamanan adalah hal yang esensial.
Keempat, hindari sedapat mungkin mengambil gambar anak-anak tanpa ijin orang tuanya.
Anak-anak adalah kelompok masyarakat yang patut mendapat perlindungan sebesar mungkin terkait penayangan gambar wajah atau badan mereka di media sosial.Â
Menayangkan wajah anak-anak tanpa persetujuan orang tua mereka secara etika merupakan pelanggaran privasi yang serius. Bukan rahasia lagi bahwa penyalahgunaan gambar wajah anak-anak di media sosial oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab merupakan satu bentuk kejahatan yang patut kita waspadai.
Setelah memahami pentingnya privasi orang lain dan melakukan keempat triks dan tips di atas, barulah kita bisa menyalakan kamera, lalu mulai ngonten:Â
"Hi Gaes, sekarang gue lagi mau makan di warung kupat tahu nih gaes!"
Warung kupat tahu di Cibubur, 17 Januari 2022Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H