Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kesetaraan Macam Apa Buat Teman-teman Tuna Grahita?

29 Desember 2021   08:15 Diperbarui: 22 Juli 2022   18:45 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesetaraan Macam Apa buat Teman-Teman Tuna Grahita? (Atlet-atlet tuna grahita - cabor atletik, dok. Bp. Agung Baghaskoro)

"Kamu itu mbok kayak teman-temanmu yang lain.."

Sebuah permintaan atau harapan yang sepintas lalu terdengar sangat lumrah, namun sebenarnya sangat aneh alias absurd. 

Menjadi sama seperti semua orang: sebuah litani yang henti membebani dan yang tak pernah mati.

Para menyandang tuna grahita atau disabilitas intelektual tak pelak adalah satu dari sekian kelompok masyarakat yang terbebani oleh tuntutan untuk menjadi sama kayak yang lain.

Yang menjadi soal adalah bahwa penyetaraan kesempatan bagi teman-teman penyandang disabilitas intelektual adalah keadilan yang semu belaka. 

Teman-teman penyandang tuna grahita tak mungkin bisa bersaing dengan kita yang (maaf) normal di berbagai bidang seperti akademis atau pekerjaan. 

Keterbatasan fungsi kognitif mereka terlampau besar untuk dilawan sendirian. Hambatan-hambatan dalam hal kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi, maupun untuk merawat diri sendiri terlalu pelik untuk diatasi seorang diri.

Lebih dari sekedar penyetaraan kesempatan, kawan-kawan penyandang disabilitas intelektual jelas membutuhkan perhatian dan dukungan yang lebih.

Filsuf Martha Nussbaum (2006) secara tegas menyebutkan bahwa keadilan bagi penyandang disabilitas harus mencakup segala perlakuan istimewa yang diperlukan agar mereka bisa menjalani hidup yang pantas. 

Hidup yang pantas, menurut filsuf Amartya Sen (1992) dapat diukur dari seberapa besar kebebasan yang dimiliki individu yang bersangkutan untuk membuat pilihan-pilihan yang berkualitas dalam hidupnya. Pilihan-pilihan berkualitas dalam hidup seseorang tentu dinilai dari pencapaian-pencapaiannya. 

Semakin tinggi pencapaian yang diperoleh seseorang memperlihatkan bahwa kebebasan yang dimilikinya makin besar dan hidupnya makin bernilai.

Maka bagi kawan-kawan penyandang tuna grahita, kesetaraan yang dibutuhkan adalah jauh lebih dari sekedar kesamaan kesempatan. Pemaksimalkan pencapaian-pencapaian yang bisa mereka raih dalam hidup mereka adalah kesetaraan sejati yang mereka butuhkan.

Olah raga misalnya adalah salah satu kegiatan yang dapat mendukung para penyandang disabilitas intelektual untuk berkembang dan meraih berbagai pencapaian di banyak aspek kehidipan. 

Namun begitu, kadang kala cukup sulit bagi atlet-atlet penyandang tuna grahita untuk bisa bersaing dengan para atlet disabilitas lainnya seperti di ajang Paralympics, misalnya untuk teman-teman penyandang Down Syndrome (DS).

Sebagai gangguan kelainan genetik dengan IQ sangat rendah, DS termasuk kelas tuna grahita yang tidak masuk dalam klasifikasi pada ajang paralympics nasional maupun internasional.

Keprihatinan itulah yang antara lain memotivasi Eunice Kennedy Shriver (1921-2009) untuk mengadakan pesta olah raga khusus bagi para penyandang disabilitas intelektual. Adik perempuan alm. John F. Kennedy itu mengadakan Olimpiade Special (Special Olympics) yang pertama di dunia pada bulan Juli 1968 di Chicago, Amerika Serikat.

Di negeri kita Special Olympics Indonesia (SOIna) yang menginduk pada Special Olympics sudah berdiri sejak 1989. Delapan Pesta Olah Raga Nasional (PORNAS) khusus untuk para atlet penyandang tuna grahita juga telah digelar sejak 1991. 

Ajang terdekat yang akan digelar SOIna tidak lagi disebut PORNAS namun PeSONas, yaitu Pekan Special Olympics Nasional yang akan digelar pada bulan Juli 2022 yang akan datang, berpusat di stadion Jatidiri, Semarang Jawa Tengah.

Tanggal 9-10 Desember 2021 yang lalu rangkaian kirab obor virtual dan rangkaian acara seni budaya telah dimulai di Grobogan dan Solo, Jawa Tengah. Obor virtual akan diarak melalui 42 kabupaten/kota di 5 provinsi di Jawa yang akan mencapai puncaknya pada pembukaan PeSONas 5 Juli 2022 di Semarang.

17 cabang olah raga PeSONas 2022 (sumber: SOIna, 2021)
17 cabang olah raga PeSONas 2022 (sumber: SOIna, 2021)

Selain menggelar pertandingan 17 cabang olah raga, PeSONas menyimpan keistimewaannya tersendiri dengan mengadakan beberapa program pendukung bagi para atlet s

Healthy athletes misalnya adalah program pemeriksan kesehatan bagi para atlet. Athlete Leadership Program merupakan program pelatihan kepemimpinan bagi para atlet yang bertalenta, sementara program Family Support Network ditujukan untuk melibatkan keluarga para atlet dalam penyelenggaraan PeSONas.

Di satu sisi, kesetaraan bagi para penyandang disabilitas intelektual dapat dicapai dengan memberikan perhatian yang lebih untuk memungkinkan mereka meraih berbagai pencapaian dalam hidupnya, sepetti di bidang olah raga.

Namun demikian Bapak Agung Baghaskoro, Sekretaris SOIna Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menjelaskan bahwa kesetaraan itu bisa dicapai juga dengan mengubah cara pandang kita yang non-disabilitas kepada mereka.

"Para penyandang disabilitas (intelektual) itu layak disebut penyandang difabel (different ability) karena mereka mampu melakukan segala sesuatu dengan cara yang berbeda dibandingkan manusia reguler," kata Bp Agung.

Peduli pada perbedaan jelas adalah kunci dalam mendukung teman-teman penyandang disabilitas intelektual. 

Bukankah karena perbedaan pula maka kita ada?

~ Bekonang, 28 Desember 2021 ~

Referensi

Nussbaum, M. (2006) Frontiers of Justice: Disability, Nationality, Species Membership, Harvard Univ. Press

Sen, A. (1992). Inequality Reexamined. Harvard University Press

SOIna (2021) Teamwork in SO Indonesia: Strategi Pengembangan Organisasi, Jakarta, 2 Agustus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun