Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kompasianer: Penulis-penulis Penggerutu (Part 2)

27 November 2021   05:37 Diperbarui: 27 November 2021   07:16 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aiih aiih aku tak mengerti apa yang kau mau
Uuuh uuuh begitu keluhmu acap melenguh
Aaah aaah kau tak puas walau pipi bersemu
Mmmh mmmh "ini yang terakhir" kau usap peluh

Tapi kan, ini memang dunia yang dimonetisasi
Tapi kan, setiap tulisan harus voice punya marwah
Tapi kan, Orwell sudah wanti-wanti tentang kapitalisasi
Tapi kan, ah sudahlah...

Aku pun merasa seperti anu yang terseret hanyut
Tak sanggup kejar topil, topik pilihan yang deras berdenyut
Tak bisa penuhi market demand sampai kalang gabut
Yang tinggal hanya otakku yang cenut-cenut

Ah ya pastilah kita kan tekor alias te kort kata wong Londo
Te kort: kependekan, mana ada yang suka?
Te kort: banyak nulis tapi K-Rewards tak cukup buat jajan Soto mas Karso
Te kort: gagal premium harus lihat iklan papilloma

Tapi Kong,ingatlah peri bahasa:
No money? Nodong
No ngancing? Nongol
No K-Rewards? No cry!

Tapi Beib, kini ku tak lagi bingung
Banyak topil, banyak te kort
Sedikit topil, sedikit te kort
Gak ada topil, te kort juga!

= the end=

baca juga: Part 1 dari antologi puisi tentang kompasianer ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun