Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Pho: Sup Jalanan Vietnam yang Mendunia Ungguli Soto Ayam

31 Oktober 2021   13:29 Diperbarui: 28 September 2022   19:44 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semangkuk pho di Da-Nang, Viet Nam (Dok.pri)

Gastronomi negara-negara ASEAN atau Asia Tenggara ternyata sangat kaya dalam hal sup-supan berkuah kaldu yang disantap panas-panas. Entah bagaimana ceritanya bahwa kita punya banyak kesamaan, mungkin karena pengaruh kuat gastronomi Tiongkok yang merambah ke empat penjuru dunia.

Di Indonesia kita punya soto dan berbagai variannya seperti saoto, sroto, coto, tauto, atau berbagai varian mie bakso atau bakwan Malang ataupun tekwan Palembang, dan lain-lain menu sup panas dan segar membuat penyantapnya gembrobyos alias berkeringat yang tempo hari sempat banyak dibahas oleh para pakar kuliner di Kompasiana. 

Nah negara tetangga kita, yang hampir semua garis pantainya menghadap Laut Cina Selatan, yaitu Vietnam, punya sup kebanggaan mereka yang sudah sangat mendunia, yang bernama pho. 

Pho yang dibaca feh, dengan "e" dibaca pepet dan intonasi naik ini memang masakan tradisional asal negara bekas jajahan Perancis dan Amerika Serikat ini.  Makanan ini boleh dibilang sebagai makanan simbol dari negara Vietnam yang dapat disantap kapan saja baik saat sarapan, makan siang, makanan iseng di sore hari, makan malam, maupun di tengah malam sebagai penambal rasa lapar.

Semangkuk pho hangat di warung di Hanoi, Vietnam (dokumentasi pribadi/dokpri)
Semangkuk pho hangat di warung di Hanoi, Vietnam (dokumentasi pribadi/dokpri)

Komponen dasar pho adalah kuah kaldu daging, mie beras Vietnam yang panjang-panjang dan gepeng dan berbagai variasi olahan daging, daun-daun dan bumbu-bumbu penyedap. Bahan untuk kaldu yang umum dipakai adalah tulang dan tetelan sapi, namun tak jarang juga memakai daging dan tulang ayam. Kaldu ini diperoleh dengan merebus daging-daging, tetelan, dan tulang-tulang tersebut dengan api yang kecil. 

Untuk bumbu yang membuat kaldu terasa sangat sedap sekaligus wangi, resep tradisional pho menyebutkan beberapa jenis rempah yang biasa diikutsertakan dalam proses perebusan, seperti adas bintang, kayu manis, jahe, potongan bawang putih panggang, kapulaga (yang mungkin bisa diganti dengan kemiri), dan sedikit cengkeh.

Pho disajikan di mangkuk besar dengan kuah yang banyak dan mie beras di dasarnya. Permukaannya ditaburi dengan potongan tipis daging sapi setengah matang atau daging ayam rebus yang disuwir-suwir, maupun olahan daging lainnya seperti bakso. Selain mangkuk besar berisi kuah, mie beras, dan potongan daging, umumnya sepiring ceper daun-daunan semacam lalapan juga disajikan bersama dengan mangkuk kecil berisi saus manis gurih hoisin dan saus pedas sriracha.

Warung Pho di Hanoi, Vietnam (Dok.pri)
Warung Pho di Hanoi, Vietnam (Dok.pri)

Di belahan Vietnam bagian utara dengan pusatnya di kota Hanoi, pho umumnya disajikan dengan kuah kaldu panas yang sangat banyak. Sementara di Vietnam belahan selatan dengan pusatnya Ho Chi Minh City (HCMC) yang dulu bernama Saigon, pho disajikan dengan porsi lalapannya yang begitu besar. 

Lalapan itu terdiri dari begitu banyak daun-daunan dan sayuran mentah seperti daun kemangi, daun mint, daun ketumbar, potongan bawang bombai, tauge, potongan jerus nipis, dan potongan-potongan cabe merah segar.

Pho konon tercipta di Hanoi pada penghujung abad 19 pada saat Vietnam masih diduduki Perancis sebagai kombinasi antara sup dengan mie asal Tiongkok yang memang berbatasan dengan utara Vietnam dengan hidangan perancis pot-au-feu (dibaca: potofeh dengan "e" pepet) yang berarti pot di atas api. Pot-au-feu sendiri merupakan hidangan sup daging sapi dengan wortel, prei, bawang bombai yang biasa dimakan panas-panas untuk melawan suhu di musim dingin di Perancis.

Pada perkembangannya pho menjadi makanan yang sangat populer dan di kota-kota besar di Vietnam seperti di Hanoi atau di HCMC dapat ditemui baik di warung-warung di tepi jalan maupun di restoran-restoran sampai dengan di hotel-hotel.

Berkembang di warung-warung, pho "hanya" menduduki peringkat 28 di antara 50 makanan terenak di dunia menurut CNN Travel (14 April 2021), sementara rendang berada di peringkat ke-11. 

Namun demikian, Pho diam-diam merupakan sup nomor 2 terenak di dunia menurut CNN Travel (21 Maret 2021), mengalahkan soto ayam yang menduduki peringkat 17. 

Semangkuk pho hangat di restoran di pecinan di Paris, Perancis (dok.pri)
Semangkuk pho hangat di restoran di pecinan di Paris, Perancis (dok.pri)

Apakah benar pho lebih enak dibandingkan soto ayam? 

De gustibus non est disputandum. Selera tidak bisa diperdebatkan. 

Yang jelas pho jauh lebih "go internasional" dibandingkan soto ayam. Ini yang pantas membuat kita iri, namun harus disadari bahwa hal ini bukan semata-mata salah soto ayam.

Pertama, komunitas diaspora bangsa Vietnam jauh lebih besar dan tersebar dibandingkan diaspora bangsa Indonesia. 

Dijajah oleh Amerika Serikat dan Perancis, hampir di seluruh kota-kota terbesar di kedua negara akan mudah kita jumpai komunitas-komunitas Vietnam yang umumnya tinggal berkelompok. Dengan demikian begitu mudah bagi orang-orang Vietnam di negara-negara tersebut untuk membuka warung atau kedai pho dengan pasar konsumen yang terjamin stabil setiap harinya. 

Distrik (arrondissement) 13 di kota Paris, misalnya memiliki komunitas Vietnam yang sangat besar. Hal yang sama terjadi Amerika Serikat di Orange County dengan Little Saigon-nya maupun di San Jose.

Kedua, pho yang memang jauh lebih terpasarkan dibandingkan soto ayam. 

Untuk hal ini kita boleh bertanya apakah ada strategi pemasaran gastronomi Vietnam yang kuat dari pemerintah Vietnam ataukah memang para migran atau pengusaha Vietnam di luar negeri lebih memiliki jiwa wirausaha yang lebih kuat dibandingkan orang Indonesia.

Di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung atau Surabaya, hari ini kita pasti bisa menemukan dengan mudah restoran atau kedai yang menjual hidangan pho. Kedai pho juga mudah ditemui di kota-kota besar lain di Asia seperti Kuala Lumpur, Singapura, Bangkok, Manila, Shanghai, Beijing, Hongkong, Tokyo atau Seoul.

Tapi apakah soto ayam mudah ditemui di warung-warung atau restoran-restoran di luar negeri semudah pho ditemukan?

Semangkuk pho di Da-Nang, Viet Nam (Dok.pri)
Semangkuk pho di Da-Nang, Viet Nam (Dok.pri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun