Berdasarkan data BKPM, maka lima sektor terbesar yang menyumbang lebih dari 65% total FDI Indonesia adalah (i) ketenagalistrikan, gas, pasokan air, (ii) metalurgi dan peralatan industri, (iii) transportasi, pergudangan dan telekomunikasi, (iv) perumahan, properti industri dan gedung-gedung dan (v) industri pangan.
Kita bisa melihat bahwa kelima sektor sebagian besar didominasi oleh sektor esensial yang kesinambungannya harus dipelihara. Walau bukan sektor esensial, sektor properti merupakan sektor turunan atau pendukung sektor lainnya yang tidak bisa dikesampingkan.Â
Prioritas juga bisa diberikan pada sektor-sektor yang menunjang ekspor yang mendatangkan devisa semisal industri kendaraan bermotor, elektronik, tekstil, Â industri dasar karet dan plastik dan sektor fabrikasi lainnya.Â
Kedua (jangka panjang): pembentukan sistem dan mekanisme ketahanan pandemi dan pendidikan kesehatan masyarakat
Negara-negara ASEAN tertentu seperti Viet Nam, Singapura dan Thailand memiliki sistem kesehatan masyarakat yang relatif mampu menghadapi COVID-19 karena pada masa lalu sudah terlatih menghadapi pandemi SARS.
Bagi Indonesia, COVID-19 boleh dibilang adalah pengalaman pertama. Pembentukan satgas COVID-19 dan mekanisme beroperasinya dari tingkat nasional sampai ke tingkat Rukun Warga (RW) yang menangangi pembatasan pergerakan, isolasi, maupun pelacakan dan penelusuran memang masih perlu disempurnakan.
Pembentukan sistem dan mekanisme ketahanan pandemi tidak ayal lagi harus dimasukkan dalam strategi jangka panjang di negara kita. Suatu saat terjadi pandemi kembali sistem dan mekanisme seperti ini tentunya tinggal menunggu untuk diaktifkan dan penyempurnaan yang terus menerus dilakukan tentunya akan mampu membawa hasil yang lebih baik ketimbang pandemi kali ini.
Terakhir, pendidikan di bidang kesehatan masyarakat jelas adalah sektor yang perlu dibenahi. Pemahaman bahwa virus itu ada dan bagaimana cara penularan virus diharapkan akan membentuk masyarakat yang semakin rasional dalam menghadapi pandemi lainnya di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H