Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Warga Eropa Terbahagia, Indonesia Paling Tersenyum!

24 Maret 2021   09:47 Diperbarui: 27 Maret 2021   21:31 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

The  World Happiness Report (WHR) 2020 yang baru terbit minggu yang lalu banyak sekali dilansir oleh berbagai media massa dunia.

WHR ini menempatkan Finlandia sebagai negeri berpenduduk terbahagia sedunia di tahun 2020 dengan Hensinki, ibu kotanya sebagai kota yang warganya terbahagia di jagad bumi. Di posisi-posisi berikutnya adalah Denmark, Switzerland, Islandia dan Norwegia. 

Yang menarik adalah bahwa 4 negara Eropa terutara alias Nordik menduduki peringkat 5 besar dan keseluruhan 5 negara Nordik masuk 10 besar.

Lebih mencengangkan adalah bahwa 20 peringkat teratas negara berwarga terbahagia dikuasai oleh negara Eropa Utara dan Barat yaitu 14 negara. 

Sisa 6 negara dibagi oleh Selandia Baru, Kanada, Australia, Israel, Kosta Rika dan Amerika Serikat. Kosta Rika yang ada di Amerika Tengah menjadi satu-satunya negara berkembang dalam 20 besar.

Benarkah penduduk negara-negara Eropa Barat dan Utara terutama negara Nordik yang umumnya menikmati pendapatan per kapita yang sangat tinggi adalah manusia-manusia terbahagia se-planet bumi?

Entahlah. Yang jelas peringkat WHR 2020 ini disarkan pada dua hal:

Pertama survey atau angket tentang kepuasan hidup yang dilakukan 3 tahun berturut-turut 2018-2020. Angket ini secara garis besar menanyakan tingkat kepuasan hidup tiap responden di negara yang bersangkutan dalam skala 0 sampai 10.

Kedua perkiraan kuantitatif beberapa variabel selama 3 tahun tersebut yaitu pendapatan domestik bruto, usia harapan hidup, kemurahan hati penduduk, sistem jaminan sosial, kebebasan dan persepsi atas korupsi.

Secara khusus laporan ini menyimpulkan bahwa kebahagiaan penduduk negara-negara Nordik disebabkan oleh beberapa faktor terutama sistem jaminan sosial yang menyeluruh dan terpercaya, korupsi yang rendah, institusi2 negara & sistem demokrasi yang berfungsi dengan baik, sentimen yang positif atas kebebasan dan kemandirian, dan tingkat kepercayaan sosial antar warga yang sangat tinggi. 

Penduduk Eropa Utara konon sudah beradaptasi dengan langit mendung dan suhu dingin. Dokpri-langit mendung di Belgia
Penduduk Eropa Utara konon sudah beradaptasi dengan langit mendung dan suhu dingin. Dokpri-langit mendung di Belgia

Penduduk negara-negara Eropa utara ternyata juga tak lagi terpengaruh oleh suhu udara yang dingin ekstrim ataupun langit kelabu. Warga negara-negara sudah beradaptasi dengan iklim seperti itu sehingga tidak lagi memengaruhi kebahagiaan atau lebih tepatnya kepuasan hidup mereka.

Di mana Indonesia? Sayang sekali NKRI hanya bercokol di peringkat 84, di bawah tetangga-tetangga seperti Singapura (peringkat 31), Filipina (52), Thailand (54), Malaysia (82) atau Viet Nam (83).

Cukup mengherankan paling tidak buat saya, bahwa peringkat kebahagiaan WHR ini begitu erat mengaitkan tingkat kesejahteraan dan kestabilan terutama sistem jaminan sosial yang mapan dengan kebahagiaan. Begitu tidak luweskah arti kebahagiaan? 

Benarkah penduduk negara-negara Eropa Barat dan Utara, apalagi Nordik yang secara umum dan stereotipis, memperlihatkan kesan kaku, jarang senyum, teramat serius atau bahkan muram itu adalah orang-orang paling bahagia di dunia?

Apakah orang-orang Asia atau negara-negara Amerika Latin dan Afrika yang terkenal ramah, murah senyum dan guyub bukan orang-orang yang paling bahagia?

Sebenarnya pada bulan November 2020 yang lalu ada suatu laporan terkait angket atas kebahagiaan yang sungguh menarik namun anehnya justru luput dari pemberitaan. 

Adalah 2020 Global Emotion Report (GER) yang diterbitkan firma konsultasi internasional yaitu Gallup yang memberikan peringkat negara-negara berdasarkan perasaan dan emosi atau suasana batin penduduknya.

Untuk edisi 2020, Gallup melakukan angket yang mencakup 175 ribu wawancara dengan responden orang-orang dewasa di lebih dari 140 negara sepanjang tahun 2019.

Untuk beberapa pertanyaan utama terkait pengalaman positif yang dialami seseorang sehari-hari. Antara lain:

-  Apakah kemarin Anda cukup beristirahat?

- Apakah kemarin Anda diperlakukan dengan  hormat sepanjang hari?

- Apakah kemarin Anda banyak tertawa atau tersenyum?

- Apakah kemarin Anda menemukan atau melakukan suatu hal yang menarik?

- Apakah kemarin Anda mengalami banyak hal di atas? Apakah kemarin Anda menikmati hidup?

Uhuy!... Sungguh menarik bahwa angket GER tentang suasana bathin atau emosi ini memberikan hasil yang jauh berbeda dari angket WHR. 

Peringkat 12 besar negara-negara dengan penduduknya yang mengalami pengalaman emosi positif dikuasai secara telak oleh negara-negara Amerika Tengah dan Selatan sementara Indonesia berada di posisi ke-6.

12 Besar Negara dengan Penduduk yang Mengalami Pengalaman Hidup Positif - sumber: Gallup, 2020
12 Besar Negara dengan Penduduk yang Mengalami Pengalaman Hidup Positif - sumber: Gallup, 2020

Hanya ada satu negara Eropa yang menembus 12 besar yaitu Denmark yang berada pada posisi 11 saja. Sementara ada 1 negara berkembang yang masuk dalam peringkat teratas kedua laporan tentang kebahagiaan GER dan WHR yaitu Kosta Rika.

Sayang sekali bahwa GER tidak memberikan secara mendetil di mana posisi setiap negara dalam peringkat suasana bathin. Laporan ini tidak mejelaskan misalnya di mana posisi Finlandia, negara-negara Nordik atau negara-negara Eropa Barat dan Utara berada.

Akhirnya, mungkin ada beberapa kesimpulan yang bisa diambil di sini.

Pertama, mengukur kebahagiaan itu tidak mudah. Mengukur "kebahagiaan" sebagai "kepuasan" ternyata mereduksi arti kebahagiaan itu sendiri menjadi kemakmuran, kestabilan ekonomi dan cenderung mengabaikan perasaan bathin. 

Sebaliknya manusia-manusia yang hidup di negara berkembang nampaknya tidak puas dengan situasi maupun kehidupan mereka di negara-negaranya masing-masing. 

Namun demikian para penduduk negara-negara berkembang khususnya di Amerika Latin dan Indonesia mengalami suasana bathin yang sangat positif. 

Jadi apakah itu kebahagiaan? Kepuasaan atas kemajuan dan kestabilan ekonomi? Suasana bathin yang positif?

Kedua, di negara mana sebaiknya kita tinggal jika ingin berbahagia secara ekonomi dan secara bathin?

Kedua laporan di atas, WHR dan GER, merujuk pada satu negara: KOSTA RIKA!  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun