Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Kolonial 11: Sang Pisang dan Segala Fitnah Itu!

16 Februari 2021   14:59 Diperbarui: 16 Februari 2021   16:40 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"...., maar kletspraatjes vullen geen gaatjes. We zijn geen pisang-republiek."

(kami bukan) tong kosong yang berbunyi nyaring. Kami bukan republik pisang! 

Terakhir, orang-orang berbahasa Belanda di Eropa rasanya belum puas terus mem-fitnah sang pisang. Jika Kompasianer hari ini sempat berkelana ke negeri Belanda atau Belgia dan bertamu atau mampir ke sebuah bar atau cafe, Anda sekalian akan mungkin akan ditawari sejenis minuman yang bernama "pisang" atau "pisang ambon". Jangan langsung diiyakan karena ini bukanlah kolak pisang atau jus pisang. 

Pisang atau pisang ambon  dalam konteks ini adalah nama merek dagang sejenis koktil berwarna kehijauan dengan rasa manis seperti pisang dengan simbol gambar wayang. Keterangan di wikipedia menyebutkan bahwa koktil ini dibuat berdasarkan resep kuno dari nusantara (Hindia Belanda).

Pastikan dulu Anda boleh dan sanggup meneguknya, karena kandungan alkoholnya adalah 21% !

WFH, Jakarta, 16 Februari 2021

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun