Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Kolonial 3: Londho Didong, Siapa Itu?

21 Desember 2020   09:55 Diperbarui: 21 Desember 2020   10:11 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Cholsy (2017) hubungan antara Perancis dan Nusantara terjadi sejak abad ke-16, tepatnya pada 1526 yang ditandai dengan perjalanan Verrazane dan Pierre Caunay de Honfleur ke Sumatera (1526-1529) yang menurut Dorleans (2006) adalah perjalanan untuk membuka jalur perdagangan rempah-rempah antara kedua belahan dunia tersebut. 

Namun kehadiran pengaruh Perancis di Nusantara yang paling kuat terjadi antara 1810 dan 1811 saat Kerajaan Inggris berperang melawan Kerajaan Belanda yang saat itu dikuasai oleh adik Napoleon Bonaparte yaitu Louis Bonaparte. Sebelum perang terjadi, pada sekitar tahun 1800, seorang konsul bernama d'Houdetot (Marihandono, 2004) yang menurut penulis adalah Jenderal Cesar Louis d'Houdetot sudah memberikan beberapa laporan ke pada Napoleon Bonaparte tentang pentingnya menguasai Jawa. 

Dalam perang 1810-1811 sendiri Marihandono (2004) mencatat adanya kedatangan pasukan 500 tentara Eropa (Perancis dan Belanda) di bawah pimpinan Brigadir Jendral Jumel. Menurut Wikipedia, Brigjen Jean-Marie Jumel dan pasukannya mendarat di Gresik pada 27 April 1811 lalu tiba di Buitenzorg atau Bogor pada tanggal 15 Mei 1811 sebelum menyerbu ke Benteng Meester Cornelis (Jatinegara), Batavia (Jakarta).

Kekuasaan regim Napoleon di Jawa selanjutnya dipegang oleh Gubernur Jenderal Jan Willems Jansen yang ditunjuk Napokeon menggantikan Daendels. Namun demikian "penjajahan Londho Didong atau Perancis" di Jawa berlangsung singkat. 

4 Agustus 1811, 9000 marinir kerajaan Inggris di bawah pimpinan Lord Minto mendarat di Cilincing, Batavia dan memporakporandakan Pasukan gabungan Perancis-Belanda di Weltevreden (Lapangan Banteng).  Gubernur Jenderal JW Janssen dan sisa-sisa pasukan melarikan diri ke Bogor, lalu ke Semarang sebelum akhirnya takluk sepenuhnya pada pasukan Inggris, di daerah Srondol pada 18 September 1811.

Akhirnya dari tulisan kecil ini bisa dirangkum dua hal. Pertama, bahwa londho Didong adalah orang Perancis dan kedua bahwa londho didong pernah berkuasa di Jawa selama sekitar 4-5 bulan antara Mei dan September 1811.

-Setelah sarapan, Jakarta 21 Desemberrr 2020-

Referensi

Cholsy, H. (2017) Le progres d'utilization des vocabulaires francais en Indonesie, Actes de la conference internationale sur le francais "Intelligence Linguistique et Litteraire a l'ere Informatique", Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, 18 November

Dorleans (2006) Orang Indonesia & Orang Prancis: Dari Abad XVI Sampai dengan Abad XX.
Jakarta: KepustakaanPopulerGramedia.

Marihandoko, M. I. D (2004) Java sous la domination francaise, Universitas Ibdonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun