Dalam bab ke-8 kitab seni perang yang ditulis Jenderal Sun-Tzu (544 - 496 SM) disebutkan bahwa salah satu dari lima kelemahan yang mampu membahayakan seorang panglima perang adalah "sifat cepat marah yang mudah diprovokasi".Â
Dikisahkan bahwa pada 357 SM, Panglima Yao Xiang yang mudah marah, terpancing untuk keluar bertempur lalu tewas setelah di-provokasi secara terus menerus secara verbal maupun tindakan oleh dua musuhnya Jenderal Huang Mei dan Deng Qiang.Â
Apa yang dilakukan Rizieq dan FPI-nya selama beberapa hari terakhir ini jelas merupakan provokasi atau pancingan agar pemerintahan Jokowi melakukan tindakan represif terhadap mereka.
Satu tindakan represif yang kecil saja di lapangan akan mampu memicu konflik fisik antara aparat keamanan atau pemerintah dengan kelompok mereka. Konflik seperti inilah yang memang ditunggu oleh Rizieq dan FPI-nya yang jelas berpotensi mengguncang keamanan sampai tingkat nasional.
Jokowi jelas secara mumpuni memahami seni perang Sun-Tzu secara mumpuni.Â
Alih-alih memikirkan provokasi Rizieq dan FPI maupun sampah yang berserakan karena hajatan di Petamburan, Jokowi  malah asyik kongkow di KTT ASEAN ke-37 dengan para Menteri Ekonomi ASEAN dan mendatangani  Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang mematerialisasi komitmen kerja sama ekonomi yang makin erat antar negara ASEAN yang dipelopori dan dirintis Indonesia sejak 2011.Â
Rizieq Shihab dan FPI pastinya akan menaikan tempo provokasinya menjelang rencana reuni mereka di Jakarta tanggal 2 Desember 2020. Apapun yang akan terjadi, tidak ada yang perlu dirisaukan oleh masyarakat. Semakin kelompok ini mem-provokasi akan semakin mereka masuk juga ke dalam frame yang disiapkan Jokowi.
Seperti apa frame yang disiapkan Jokowi? Belum saatnya untuk dibahas di sini.
Referensi:
Kstner, Erich (1933) Das fliegende Klassenzimmer, Dressler Verlag (2012), Germany. Tersedia di: https://b-ok.cc/dl/2316093/8916cf (diakses 15 November 2020)
Tzu, Sun ( Abad 5 SM) The Art of War, Bilingual Chinese and English Text, Translated by Lionel Giles, Periplus Edition (2008), Hongkong.