Shanghai! Akhirnya kesampaian juga cita-cita saya untuk mengunjungi kota metropolitan di Tiongkok ini.
Entah mengapa, kota Shanghai inilah yang dari dulu selalu saya impikan untuk bisa saya kunjungi di Cina. Terletak di pinggiran timur Tiongkok daratan, kota Shanghai merupakan kota pelabuhan terpenting di Laut Tiongkok Timur. Kalau kita bisa merenangi laut Tiongkok Timur dari Shanghai lurus terus ke arah timur, maka niscaya kita akan terdampar di kota Makurazaki di Kagoshima di Jepang Selatan.
Masalahnya tidak ada yang menyuruh kita berenang 842 km (454 mil laut) dari Makurazaki Jepang ke Shanghai atau sebaliknya. Lebih jauh lagi tulisan ini bukan tentang Makurazaki, bukan tentang berenang apalagi tentang mil laut, tapi tentang Shanghai! Jadi buat apa lama-lama membahas soal Makurazaki atau Mazukaraki??
Tips 1: pakailah kaos singlet saat berjalan-jalan
Suhu udara tengah hari bolong di kota Shanghai di bulan juli bisa mencapai 32-36°C. Digabung dengan tingkat kelembaban yang tinggi luar biasa, silakan Anda mencoba berjalan kaki di trotoir dengan mengenakan hem tanpa kaos singlet. Dijamin dalam jarak 100 meter, hem Anda sudah akan lepek keringatan.
Lebih lanjut lagi saya sarankan untuk mengenakan kaos singlet dengan lengan pendek. Jika Anda orang yang banyak berkeringat, mengenakan kaos singlet you-can-see hanya akan menyebabkan hem atau kaos Anda menjadi basah di daerah ketiak alias ketbas (ketek basah).
Tips 2: sedia payung sebelum panas
Satu cara menghadapi panas di bulan Juli adalah mengenakan payung. Hal ini banyak dilakukan warga Shanghai, terutama mereka yang ingin menjaga agar kulit tetap berwarna cerah dan mulus seperti para ibu dan remaja putri sekalian.
Tips 2: Ngademlah di kereta bawah tanah
Saya perhati-perhatikan, salah satu tempat ter-favorit warga Shanghai adalah kereta bawah tanah. Selain menjadi angkutan umum massal yang sungguh handal, kereta bawah tanah juga merupakan tempat untuk… mendinginkan diri.
