Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ledakan Beruntun Guncang Brussels: Puncak Eskalasi Ketegangan?

22 Maret 2016   17:38 Diperbarui: 22 Maret 2016   20:09 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Evakuasi massa di luar Bandara Brussels National (sumber: www.7sur7.be)"][/caption]Beberapa ledakan beruntun mengguncangkan ibukota Belgia, Brussels, Selasa pagi ini 22 Maret 2016.

Ledakan pertama terjadi sekitar pukul 08.00 waktu setempat di lantai keberangkatan di Bandar Udara Brussels National. Website harian de Standaard pagi ini melaporkan adanya 11 korban jiwa dalam kejadian di airport internasional Belgia yang terletak di Zaventem sekitar 16 km timur laut Brussels.

Satu jam kemudian, sekitar pukul 09.00 waktu setempat terjadi ledakan berikutnya di stasiun kereta bawah tanah (metro) Maelbeek yang terletak di tengah-tengah daerah perkantoran di Kota Brussel tidak jauh dari lokasi gedung-gedung kantor Komisi Eropa. Belum ada laporan lengkap tentang jumlah korban yang jatuh pada ledakan di stasiun metro ini, namun harian de Standaard memperkirakan adanya belasan korban tewas.

Sampai dengan berita ini dilansir, pemerintah Belgia sudah menaikan tingkat situasi gawat darurat di beberapa bandar udara di negara tersebut ke tingkat 4 (maksimum) dan mengalihkan penerbangan-penerbangan terkait dengan bandara Brussel ke bandara-bandara terdekat.

Pemerintah kota Brussels telah menghentikan beroperasinya semua angkutan umum dan kegiatan persekolahan di kota tersebut dan menghimbau warga untuk sebisa mungkin tetap tinggal di tempatnya masing-masing. Situasi “lockdown” ini akan diberlakukan sampai dengan batas waktu yang diumumkan lebih lanjut. Nomor telepon darurat  1771 juga telah dibuka untuk warga yang ingin menyampaikan berita atau mencari kejelasan tentang situasi.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Brussels juga telah mengeluarkan himbauan keamanan dan mengaktifkan tiga nomor hotline yang bisa dihubungi 24 jam bagi warga negara Indonesia untuk mendapatkan informasi tentang warga atau hal lain terkait peristiwa ledakan ini:  +32 (0) 478957214 atau +32 (0) 478405728 atau +32 (02) 775 0120.

[caption caption="Himbauan (tweet) PM Belgia Charles Michel agar warga tidak melakukan perjalanan dan pembukaan nomor telepon krisis"]

[/caption]

Eskalasi ketegangan

Rentetan ledakan di Brussels pagi ini nampaknya masih menjadi bagian dari naiknya skala ketegangan yang terjadi di Brussels yang merupakan ibukota Belgia dan lokasi pusat Komisi Eropa sejak beberapa hari belakangan ini.

[caption caption="Penangkapan Salah Abdeslam di Molenbeek (www.lemonde.fr)"]

[/caption]Seminggu yang lalu kepolisian Belgia mengadakan operasi besar-besaran di kecamatan Vorst (Forest) yang berakhir dengan tewasnya satu tersangka teroris dan tertangkap hidup-hidupnya Salah Abdeslam di kecamatan Molenbeek juga di Brussels. Abdeslam adalah satu-satunya tersangka pelaku teror di Paris, Perancis bulan November yang lalu yang masih hidup dan sempat menjadi buronan oleh kepolisan Belgia dan Perancis selama 4 bulan terakhir ini.  

Abdeslam rencananya akan diesktradisi ke Perancis dalam waktu dekat ini. Dicurigai sebagai calon pelaku bom bunuh diri di Stade-de_France yang kemudian mengurungkan niatnya, pemuda keturunan Maroko berkebangsaan Belgia dan Perancis ini diyakini memegang banyak informasi berharga tentang aktivitas maupun struktur jaringan terorisme terkait dengan ISIS (Daesh) di Eropa.

Di saat yang sama di level politik Eropa, ketegangan terjadi pada negosiasi yang alot antara Komisi Eropa dan Turki terkait masalah penangangan pengungsi yang mengharuskan beberapa pemimpin negara-negara Eropa dan Turki untuk hadir langsung berdiskusi di Brussels. Dengan beberapa syarat yang diterima Komisi Eropa, akhirnya pemerintah Turki sepakat untuk menerima diberlakukannya peraturan pemulangan kembali setiap pengungsi yang menyeberang ke Yunani lewat Turki paska 20 Maret 2016.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun