"Pembacaan doa oleh ...."
Tiba-tiba pikiran saya kosong. Blank. Saya tidak ingat sama sekali nama aseli teman saya itu.
Sejenak... dua jenak... tidak muncul-muncul juga nama John Frans Simbara Rondonuwu Siaranamual Ahmad di kepala saya.
Akhirnya saya ulangi lagi teks yang saya baca, dengan lantang...
"Pembacaan doa oleh...oleh... JERANGKONG!"
Sepersekian detik berikutnya saya melihat hampir semua terlihat siswa menahan tawa. Tapi, aseli, saat itu, saya tidak tahu di mana lucunya.
Tiba-tiba kepala sekolah kami, Pak Blasius Ngadimin asal Klaten, yang sangat galak, tegas, tapi sekaligus sangat koplak dan hobby pakai baju safari, bergerak maju meraih mikrofon dan berkata dengan volume maksimum,
"KALAU YANG BACA DOA SAJA JERANGKONG... LALU TUHANNYA SIAPAA??!"
mak glodakh...
-sekian-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H