Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jangan Contoh Kompasianer Pemalas Ini!

6 Januari 2016   18:57 Diperbarui: 6 Januari 2016   18:57 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="screenshoot e-mail (dok.pri)"][/caption]

Bukan! Bukan sang pengirim e-mail ini si Kompasianer pemalas itu.

Sebelum saya beritahu siapa Kompasianer pemalas itu, saya sebut saja dulu di sini beberapa contoh kemalasannya:

Pertama, sudah 5,5 tahun yang bersangkutan menjadi Kompasianer. Tapi bagaimana produktifitasnya? Nol besar!

Bayangkan, selama 5,5 tahun baru nulis 169 artikel. Ini artinya yang bersangkutan menulis dengan kecepatan rata-rata: 2,560606 artikel per bulan atau 0,590909 artikel per minggu atau 0,086313 artikel per hari.

Dahulu ada Kompasianer siapa gitu (yang ternyata adalah seorang selebritis di tanah air) yang menganjurkan untuk menulis secara ODOA alias “one day one article”. Jika dibandingkan dengan si Kompasianer pemalas yang menulis hanya 0,086313 artikel per hari, maka produktivitas si Kompasianer ODOA adalah 11,5858 kali lebih tinggi dibandingkan si Kompasianer pemalas. Apa jadinya bila Kompasiana adalah pabrik melinting rokok?

Kedua, si Kompasianer pemalas ini juga sangat terkenal malas mengunjungi tulisan Kompasianer yang lain. Apa buktinya? Ya e-mail di atas itu yang dikirimkan seorang Kompasianer senior untuk membujuki agar si Kompasianer pemalas itu segera bangun tidur dan segera mengunjungi tulisan teman-teman yang lain.

Apa alasan malas alias tidak rajin mengunjungi tulisan kompasianer yang lainnya? Tidak ada dashboard? Tidak ada lagi notifikasi atau pemberitahuan?

Ah jangan gitu dong.. itu namanya “burik muka salahin second camera-nya Smartphone..

Ketiga, si Kompasianer pemalas ini sudah malas, malah bangga pulak. Apa buktinya? Buktinya kalimat penjelasan profilnya hanya satu kalimat belaka “males banget…”.

Belum tahu juga siapa Kompasianer itu? Perlu saya kasih lihat fotonya?

Ah tidak perlu tidak ah..

Soalnya yang bersangkutan itu laki-laki jadi tidak mau dibilang narsis.

Menurut si Kompasianer pemalas itu, kalo laki-laki tidak bisa narsis. Bisanya narbro.

Halah!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun