Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mas Penjaga Toko Sepatu dan "Puji Tuhan"nya

1 September 2015   20:40 Diperbarui: 1 September 2015   20:40 2390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini untuk pertama kalinya ingin kupakai sepatu olah raga yang sudah kubeli kira-kira sebulan yang lalu di Jakarta.

Saat saya keluarkan dari kotaknya yang masih membungkus rapih, lengkap dengan kertas-kertas sumpelannya, mendadak muncul kembali adegan dan dialog saya dengan si Mas penjaga toko sepatu.

Toko itu terletak di suatu mall yang besar dan dingin.

Tadinya saya hanya iseng saja lihat-lihat sepatu olah raga, tapi berhubung ada diskon yang cukup menarik dan teringat kalau sepatu olah raga di rumah sudah mulai habis solnya, akhirnya saya serius juga memilih sepasang sepatu.

Setelah memilih model tertentu saya pun minta tolong kepada Mas pramuniaga untuk mencarikan nomor yang saya butuhkan. Tak lama berselang si Mas pun kembali.

"Kerjanya seminggu berapa hari Mas?", tanya saya basa basi sambil menjajal sepatu yang dibawanya tadi.

"Seminggu saya kerja enam hari Pak", jawab si Mas sambil menunggu.

"Liburnya hari apa?", tanya saya lagi.

"Ya nggak tentu Pak. Kami di sini shift hari liburnya dengan karyawan yang lain", jawab si Mas lagi.

"Ooo gitu..", kata saya setengah mendengar setengah tidak.

Kedua kakipun masuk ke sepatu. Aku berdiri dan berjalan sedikit ke kanan ke kiri. Agak kurang pas rasanya. Mungkin talinya harus dikendurkan.

Duduk kembali. Sambil mengendurkan tali saya bertanya lagi.

"Kalau boleh tahu, sebulannya bisa dapat berapa Mas kerja di sini?"

"Puji Tuhan Pak, sebulan gaji tetap saya sekitar 8 juta per bulan", jawabnya sambil tersenyum.

"Ada bonus penjualan nggak Mas?", tanya saya lagi sambil menyimpul tali sepatu.

"Puji Tuhan.. ada Pak!", jawab si Mas.

"Bisa dapat berapa bonusnya Mas?", tanya saya lagi semakin kepo.

"Yaa Puji Tuhan bisa dapat 3 juta-an lah pak sebulannya..", cerita si Mas dengan wajah riang.

***

Bathin saya, si Mas ini kok sedikit-sedikit bilang ".. Puji Tuhan"?

Sebenarnya saya termasuk golongan orang yang agak risih jika dengar orang yang sedikit sedikit bilang "Puji Tuhan".

Pertama, buat saya seorang yang mengucap "Puji Tuhan" harus seorang yang "clean" kesadaran, jiwa dan tingkah lakunya. Apa kata dunia dan akherat kalau manusia mengucap "Puji Tuhan" hanya di bibir sementara kelakuannya jauh dari pujian tersebut?

Kedua, buat saya butuh keberanian besar untuk mengucap kata "Puji Tuhan" di depan orang yang tidak dikenal...

Tapi entah kenapa, cara si Mas penjual sepatu mengucapkan "Puji Tuhan" saat itu tidak membuat saya risih.

Tenang, yakin namun ramah dan tidak sedikit pun terkesan mau pamer apalagi gegabah...

***

Pagi ini akhirnya saya pakai sepatu olah raga itu untuk pertama kalinya.

Sepatu olah raga yang saya beli di toko si Mas "Puji Tuhan".

Saat mulai melangkah, entah kenapa tiba-tiba kaki saya rasanya sepertinya ...bersayap!

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun