Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Salah Ngefans? Tidak Juga!

19 April 2012   09:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:25 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="511" caption="www.realbetisbalompie.es"][/caption] Di dunia motor GP, mungkin anda adalah penggemar Valentino Rossi, di arena F1 mungkin anda adalah fans Kimi Raikkonen. Atau di dunia perfileman mungkin Anda adalah fans aktor Jensen Ackles. Di dunia sepakbola: Jadi fans Barcelona FC? Ah sudah biasa... Jadi fans Real Madrid? Halah..sudah biasa banget! Jadi fans Real Betis? Hah? Lu gila kali Ndro! Tapi begitulah kenyataannya, saya adalah fans klub sepak bola berkostum hijau putih (verdiblanco) asal kota Sevilla, di Andalucia, Spanyol Selatan: Real Betis Balompie.

Pada Mulanya...

Kisah saya menjadi fans Real Betis alias Betico diawali sekitar 10 tahun yang lalu, tepatnya di Piala Dunia Sepak Bola 2002 yang diselenggarakan di Jepang dan Korea.  Pada Piala Dunia itulah untuk pertama kalinya publik mengenal kecepatan luar biasa dan liak-liuk cantik sayap kanan muda tim Spanyol: Joaquín. Sayang bahwa kegemilangan Joaquín muda di kancah PD 2002 akhirnya sedikit pupus karena publik lebih terkenang akan kegagalannya saat mengeksekusi tendangan penalti di babak perempat final melawan tim tuan rumah Korea Selatan.

[caption id="" align="aligncenter" width="240" caption="Joaquin Sanchez Rodriguez (http://deportesenlaroda.wordpress.com/about/)"][/caption] Kisah awal itu berlanjut saat saya akhirnya berkesempatan menginjakan kaki di kota Sevilla pada bulan Juli tahun 2005. Pada tahun tersebut klub Real Betis merebut Piala Raja Spanyol (La Copa del Rey) setelah membabat Osasuna 2-1 di final.  Saya dapat kesempatan langka untuk jadi saksi mata perayaan piala tersebut di alun-alun kota Sevila di Plaza Nueva. Perayaan yang sungguh mengesankan, karena saat itulah untuk pertama kalinya saya melihat suporter sepak bola yang datang dari berbagai kalangan: tidak hanya anak-anak muda, tapi juga kakek-kakek, nenek-nenek, ibu-ibu hamil sampai balita-balita dengan empengnya datang ke alun-alun untuk mengelu-elukan tim kesayangan. Tidak ada kesan brutal, sangar yang biasa ditampilkan oleh suporter sepak bola dan saat itulah tepatnya saya mengidentifikasikan diri sebagai betico...

Pasang lalu surutt....

Pada tahun yang sama, Real Betis mengakhiri musim kompetisi La Liga di peringkat ketiga di bawah Barcelona dan Real Madrid yang secara otomatis mengantarkan Real Betis ke ajang Champions League. Betis gagal lolos dari babak penyisihan grup di Champions League 2005/06 tersebut. Namun publik kota Sevilla akan selalu terkenang dengan keberhasilan Betis mengenggelamkan Chelsea dengan skor 1-0 berkat gol yang tercipta oleh striker plontos Dani Martins di menit ke-28. Kegagalan di liga Champions diikuti dengan merosotnya prestasi Betis di la Liga. Selama tiga musim kompetisi (2005/06 sampai dengan 2007/08) Real Betis harus berjuang mati-matian untuk bisa selamat dari degradasi. Namun untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, pada akhir musim kompetisi 2008/09 akhirnya Betis terkena degradasi. Selama dua musim kompetisi Betis bertanding dari kampung-kampung di liga divisi II. Press lokal menyebut masa itu sebagai masa api penyucian atau purgatorio bagi Real Betis.

Demo dan Revolusi

[caption id="" align="alignright" width="288" caption="15 ribu Beticos berdemo menuntut Lopera hengkang (sumber:Noticiario centro de andalucia)"]

[/caption] Turunnya Betis ke Divisi II membuat para beticos gerah. Sasaran kemarahan nomor satu adalah Manuel Ruiz de Lopera, pemegang saham terbesar klub Real Betis yang selama nyaris 20 tahun memegang tampuk kendali klub. Lopera dinilai melakukan banyak tindak pelanggaran bisnis dan korupsi selama masa pemerintahannya di klub. Pada 15 Juni 2009, ribuan beticos turun ke jalan menyerukan perubahan di manajemen klub dan menuntut Lopera hengkang dari klub. Tuntutan yang sangat kuat akan perubahan dari beticos dan keputusan pengadilan akhirnya membebaskan Real Betis dari pemerintahan Lopera. Pada bulan Juni 2011 tampuk kepemimpinan klub beralih ke Miguel Guillén Vallejo dan pada saat yang sama Real Betis berhasil naik kembali ke Divisi I La Liga.

Sering Kalah dan Filosofi Manquepierda

Inilah keistimewaan menjadi Betico: Real Betis adalah tim yang lebih sering kalah ketimbang menang. Mengapa seorang pencinta sepak bola bisa menjadi Betico, jika Real Betis lebih sering kalah? Pertanyaan ini terjawab dengan filosofi manquepierda. ¡¡Viva er beti manque pierda!! adalah seruan khas para Beticos yang secara kasar bisa diartikan: hidup Betis walaupun kalah! (manque=aunque=walaupun, pierda=perder=kalah). Semboyan ini melukiskan kecintaan tanpa batas para pendukung Real Betis Balompie di saat kalah dan di saat-saat paling sulit sekalipun. Sangat kuat ikatan emosional, cinta mati saat semboyan tersebut diserukan oleh para Beticos. Kesan sado-maso juga sangat jelas tergambar dari hubungan antara cinta para suporter dan kekalahan/penderitaan timnya. Manquepierda juga adalah mitos yang hidup. Real Betis adalah tim yang mampu tampil luar biasa saat menghadapi tim-tim papan atas, tapi seringkali kalah saat menghadapi tim-tim dibawahnya. Pada musim kompetisi ini misalnya Betis tampil luar biasa dan hanya kalah tipis saat melawan Barcelona atau Real Madrid, tapi tumbang begitu mudah saat melawan Rayo Valecano, Granada atau Sporting Gijon. Tidak heran jika Real Betis juga sering disebut tim Robin Hood: dapat nilai saat menghadapi tim-tim besar dan bagi-bagi nilai saat menghadapi tim-tim kecil. Bagi saya pribadi menjadi fans suatu klub tidaklah untuk terus menerus merasakan kemenangan. Dibalik setiap kekalahan selalu ada hikmahnya. Bagi saya: kalah menang hanyalah nomor enam. Nomor satu sampai lima tetaplah: Pancasila!

Real Betis Masa Kini

Come back-nya Betis ke La Liga diwarnai dengan kejutan: Betis memenangkan empat pertandingan awalnya secara berturut-turut dan memegang tampuk pimpinan la Liga sampai pada hari ke 5.Namun bukan Real Betis namanya kalau tidak kalah. Selewat masa itu, Real Betis mengalami musim paceklik kemenangan sampai dengan bulan Januari 2012.Pada pertandingan hari minggu yang lalu Real Betis berhasil membekuk Osasuna 1-0 dan dengan demikian memastikan keikutsertaannya pada Divisi utama La Liga di musim kompetisi yang akan datang alias selamat dari degradasi. Tim Real Betis saat ini ditangani pelatih Pepe Mel dan banyak kalangan menilai bahwa Real Betis adalah tim kedua di la liga yang memainkan sepak bola tiki-taka à la Barcelona FC. Penyerang Ruben Castro dan gelandang bertahan Beñat Etxebarria juga sering diisukan akan ditarik oleh Vincent del Bosque untuk memperkuat skuad timnas Spanyol di ajang Euro 2012 yang akan datang. Bagaimana kiprah Real Betis Balompie selanjutnya? Kita tunggu saja! ¡¡VIVA ER BETI MANQUE PIERDA!! Musik latar: Himno Del Betis - Fondo Flamenco Tulisan ini dapat terselenggara berkat dukungan: Coplaque yo Band dan Ra-dong Yo Band

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun