Ada mungkin tiga puluh tahun lampau
Sesaat sebelum seorang kawan kecil ‘abadi’ berlalu
Datang padaku menyapa
Meminta minum agar usir dia punya dahaga..
Aku haus
Segelas air tanda kubersahabat
Tak kunyana jadi sangu terakhirmu jadi jimat
Untuk kancanimu hai kawan kecil ke keabadian
Bertemu Sang Kawan Agung di kekekalan..
Aku haus
Ada mungkin dua ribu tahun lampau
Sesaat sebelum Sang Kawan Agung ‘sejenak’ berlalu
Suara parau berat terbata
Lepaskan nafas lepaskan jeda..
Aku haus
Hati tercekat benakku melambat..
Bagaimana bisa kuberi Kau minum hai Kambrat?
Sedang kalbu penuh kedegilan
Sedang otakku sarat kebebalan
*Jum'at 00:36
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H