Suara pintu depan dibanting bangunkan aku.
Lampu ruang tamu menyala.
Mataku terkejap-kejap : Kak Minggus sudah pulang.
"Mama tidak usah tanya-tanya!" , bentak kak Minggus. Sakaw.
Kak Minggus mau tempeleng Mama.
Ku melompat di antara Kak Minggus dan Mama.
Tangannya yang kekar bergerak keras menerpa tanganku yang kurus.
Mama menangis tapi tidak kena tempeleng.
Kak Minggus masuk kamarnya banting pintu.
Kuterduduk di lantai.
Rosario di genggamanku tadi terlempar dan putus. Butir-butirnya bertebaran di lantai. Itu hadiah komuni pertamaku 6 tahun yang lalu. Dari Kak Minggus.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!