Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Tenang, Nanti Oom Bayaaar...

19 November 2014   19:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:24 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para penghuni Cluster Kepo Permai di komplek perumahan Koplak Indah XLVI akhir-akhir digelisahkan oleh tingkah polah salah satu warganya yang semangkin hari semangkin menjadi-jadi. Ya apa lagi kalau bukan tingkah polah si Soekaspo. Soekaspo memang kampioen dalam perihal pembayaran dengan sistem kasbon alias ngutang. Di mana pun dan kapan pun transaksi dilaksanakan. Dari kasbon beneran sampai dengan e-kasbon. Dari belanja di warung jus Teh Ice sampai dengan Kafe Jengki si Uni. Berikut ini kita dengarkan kasak-kusuk tentang tingkah polah Soekaspo di Kafe Jengki si Uni di suatu sore menjelang malam di Cluster Kepo Permai... *** "Tenggelaaaaam di telaga sunyiiiiiiiii..... bersamaaaaa cintanya yang suciiiiiii........" Demikian Syekh..eh.. Pak Soekardee, ditemani mbah Jenggot dan mas Five sedang asyik berkaraoke di salah satu sudut Cafe Jengki milik Uni. Ketiga orang sesepuh cluster Kepo Permai nampak berusaha menciptakan harmoni tiga suara untuk menyanyikan lagu Koes Plus tersebut. Namun apa daya..sember saja harmoni yang tercipta, lantaran Pak Soekardee mengambil nada di F menor sementara Mbah Jengot dan Mas Five tetap ngotot untuk nyanyi di C minder. Di sudut yang lain budayawan muda, Kandar Tjakrawerdaja nampak sedang sibuk menulis novel terbarunya yang konon akan diberi judul... Rudangsing. Kandar tetap bekerja dengan tekun dengan laptopnya tanpa menghiraukan keributan suara dari meja di tengah ruangan cafe. Ya di meja di tengah ruangan terjadi obrolan hangat para ibu dan remaja putri cluster Kepo Permai... "Yang bener aja.... mosok dia ngasbon karburator!", kata Nyah Jadoel yang punya usaha bengkel bareng dengan mbah-mbah di depan rumahnya dengan sengitnya. "udah gitu pas pulang Mas Kaspo bilang.. tenang, nanti Oom bayaaaaarr...", lanjut nyah Jadoel. "Lho di tempatku juga gitu.. Dia minggu Mas Kaspo juga ambil cistik dua toples.. terus cuman bilang.. tenang, nanti Oom bayaaaarrr...", kata mbak Bekaka yang punya mini market sambil muring-muring. "Kok sama??!", kata Uni yang punya cafe Jengki dan konon bakal jadi VJ di Kompasianival sabtu mbesok. "Kemarin dia ambil rendang jengki dua panci. Terus cuman bilang... tenaaang nanti Oom bayaaar..hiiih syebel dech...", kata Uni sambil mrengut kayak marmoet. Teh Ice nggak mau kalah.."Iya mas Kaspo juga kemarin ambil jus gereh dua liter.. terus gitu deh. Bilang, tenaang nanti Oom bayar.." Mendadak pintu cafe terbuka dan tertutup dengan keras seperti di filem-filem koboi.. blaak...gedubrak... "Ada yang lihat mas Soekaspo?!", kata orang berjaket motor bergambar orang keriting yang baru datang yang ternyata adalah Nyah Vale... "Kenapa Mbak?", tanya Uni si pemilik Cafe. "Semalem dia ambil kaos ofisiyel Palentino Ngrossi fens klub 6 biji, tapi nggak bayar. Malah bilang, tenangg nanti Oom bayaaar....", kata nyah Vale alias Yayat De la Hoya sengit abis.. Pembicaraan di kafe pun semakin ramai setelah Kandar Tjakrawerdaja sang budayawan ikut nimbrung dalam obrolan disusul oleh Pak Soekardee dan Mas Five. Sementara itu Mbah Jenggot tidak terpengaruh oleh obrolan itu dan tetap asyik karokoean sendiri. Kali ini dengan lagu Kalangkang... *** Dalam pada itu, di suatu tempat yang jaraknya hanya sepelemparan batu dari Cafe Jengki, terjadilah sesuatu yang tidak diduga-duga. Jepe yang pulang dari tour of duty, keliling kampung untuk menawarkan jasa servis kompor cawangnya, terkejut saat membuka pagar pekarangan rumahnya. Dilihatnya, sesosok tubuh berlapiskan sarung sedang mengelekar di lantai di teras rumahnya. Terkesiap, diambilnya kuda-kudu jurus moertiyem ngemplok kacang tolo yang pernah dipelajarinya di Perhimpunan Silat Cileboet di Bogor. "Hai Ki Sanak... siapa dirimu! Apa yang sedang kau perbuat di kediamanku?!" hardik Jepe kepada sosok berlapis sarung di teras rumahnya itu. Si sosok bersarung terbangun perlahan. Sarung yang menutupi mukanya pun terbuka... Soekaspo! "Lho mas Kaspo.. ada apa malam-malam tidur di teras begini?", tanya Jepe.

"Malam ini aku numpang tidur di rumahmu ya Peee...", kata Mas Soekaspo memelas... "Lho memangnya kenapa Mas Po? Kok nggak tidur di rumah sendiri?" tanya Jepe balik. "Begini.. Pe. Tadi di rumah aku ajak istriku mesra-mesraan," cerita Soekaspo. "Tapi istriku nggak mau, katanya dah ngantuk banget.." lanjut Soekaspo. "Lha terus apa hubungannya kok Mas Po sekarang malah tidur di teras begini?" tanya Jepe bingung. "ya istriku marah gara-gara habis itu aku salah ngomong..." jawab Soekaspo. "Emang mas Po omong apa?" tanya Jepe tambah bingung. "Aku bilang ke istriku... TENAANG NANTI OOM BAYAR.." tukas Kaspo. *glodakh... --- kisah ini tidak dikasbon oleh Koplak Yo Band

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun