Mohon tunggu...
Riyadijoko Prastiyo
Riyadijoko Prastiyo Mohon Tunggu... Penulis lepas -

Pemuda, Pembaca, Penulis, Pengamat Sejarah dan Penikmat Sastra. www.theriyadijoko.info theriyadijoko@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak, Harimu Kini

24 Juli 2016   16:17 Diperbarui: 24 Juli 2016   17:19 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si Doel Anak Betawi, 1972 | source: mubi.com

Visualisasi kekerasan juga dapat kita rasakan saat menonton film horor Suzanna, misalnya. Perut yang meletus dari belakang dalam film sundel bolong, membuat kita lebih menyadari betapa menjijikkan dan menyakitkannya jika rahim perempuan tidak dihargai.

Tapi jangan harap kesadaran terhadap kekejaman akan dipahami melalui visualisasi kekerasan dalam film, jika nonton film kartun saja harus bersabar hati karena ada bagian yang disensor. Edukasi terhadap bahaya kekerasan tidak ada, seks pun apalagi.

Pada akhirnya, segudang hari peringatan nasional adalah tugas bagi kita untuk mewujudkannya. Bukan hanya retorika dan ucapan basa-basi selamat hari itu dan ini.

 

Selatan Tangerang, 

Hari Anak, 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun