Mohon tunggu...
Joko Kuswanto
Joko Kuswanto Mohon Tunggu... Lainnya - pedagang kecil yang hobi menulis

konten yang berbau filsafat, kehidupan, ketuhanan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

LGBT+Q

11 Juni 2023   17:40 Diperbarui: 11 Juni 2023   19:15 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika dewasa tanpa disadari mendapat "sentuhan" dari seseorang...yang menyentuh bagian  yang tidak pernah tersentuh sejak dari bayi..belaian..pelukan..dll

Sentuhan Pertama ini Akan menimbulkan kesan mendalam , dan "sentuhan" tersebut membekas..dan menjadi pengalaman pertama..

Dapat ditebak apabila, orang yang "menyentuh" adalah orang yang salah, yang berjenis kelamin sama, misalnya.   Atau... saudara, orang dewasa, pamannya..atau siapalah..yang akan berpotensi terjadi penyimpangan..

Ada beberapa kasus lgbt, justru muncul dari orang serumah atau orang kenalan dekat..atau memang dari orang yang sengaja mencari "mangsa..."

(Bagi seseorang yang mengalami proses menyusui normal...hidupnya tenang ,terkendali, dan tak pernah haus akan daya "Afeksi..." dari orang lain...karena batinnya "penuh.."      Dan ada rasa" anti"..bila ada perlakuan yang tidak wajar...)

Sentuhan Pertama ini akan menjadi "Candu",  dia akan mencari..                                               Dan pertemuan yang sejenispun terjadi..apalagi bersamaan ada rasa kecewa yang mendalam dengan kekasih sebelumnya...

Jika kita menemukan anak caper, mudah uring-uringan..tidak nyaman..atau pendiam yang cenderung tertutup...

Atau diusia akil balik, mudah   "jatuh cinta"...dengan siapa saja..bahkan dengan gurunya..

Kemungkinan ada masalah dengan proses  menyusui yang tidak tepat atau sempurna...

2. Ruang kosong di dalam batin.

Perhatian yang kurang, tidak  intens...tanpa cinta kasih yang tulus..sering kena marah karena bukan kesalahannya, dan tak bisa membela diri..karena berselisih dengan adik..luka batin yang yang bertubi-tubi...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun