Manusia adalah mahkluk yang berpikir maka harus ada yang ditulis.. Tujuan manusia menulis agar dapat dibaca orang lain... berbagi..., karena manusia adalah mahkluk sosial. Dan dari kebiasaan ini manusia bisa saling menambah pengetahuan.Â
Secara naluriah keinginan manusia untuk berbagi pengetahuan (buah pikiran) sudah dilakukan sejak jaman purba... Dimulai dari menulis di dinding-dinding gua, di batu-batu..adalah ungkapan dari pikiran manusia..sebagai pesan atau sekedar ke"eksis"an secara pribadi atau kelompok...kepada kelompok lain..atau orang lain...
Secara lambat laun, akhirnya terciptalah buku..
Buku pertama yang dibuat manusia adalah buku yang terbuat dari kertas papirus.. tahun 2400 di Mesir..disebut "Iluminated Manuscripst" yaitu gambar membentuk sebuah arti atau kalimat..dengan simbol- simbol binatang dan manusia.. Â Â kemudian ditahun 600 masehi dibuat buku bergambar juga dari kertas papirus...
China juga berkreasi dengan menciptakan kertas yang terbuat dari murbai putih, ganja rami, yang di campur dengan bahan -bahan lain.. dan membuat buku dengan bahasa mandarin..yang disebut dengan huruf hanji..atau kanji..
Buku yang diciptakan secara gabungan  dengan judul The Epic of Gilgamash, yang bercerita tentang Seorang raja yang ingin hidup abadi.. cerita yang ditulis secara bertahap dengan beberapa penulis.. dan berhasil di buku kan setelah 1000 tahun kemudian..
Ada lagi dari negri jepang.. muncul buku novel yang berjudul The Tale of Genji..Penulisnya adalah Murasaki Shikibu.Yang sempat disadur dalam bahasa Inggris tahun 1925
Pencerahan Secara signifikan adalah ketika diketemukan sebuah mesin cetak pertama buatan Jerman, tahun 1454 bisa membuat buku dengan jumlah besar...
Bagaimana dengan Indonesia..?
Indonesia adalah bangsa yang kaya akan dongeng-dongeng cerita rakyat...Tradisi kata bertutur yang di lakukan nenek moyang secara tidak langsung adalah masuk dalam proses  "pembuatan buku"..tapi dalam bentuk daya ingat...yang diceritakan secara turun temurun. Dari sini..."mungkin" bisa disimpulkan mengapa manusia indonesia minim dalam minat baca..karena budaya mendengar lebih dominan dari pada membaca... dan diperparah dengan adanya media televisi..yang menyodorkan bahasa visual...yang membuat manusia terpuaskan dengan informasi dalam bentuk gambar.
Dunia buku hanya diminati oleh kaum terpelajar. Masalah ekonomi juga turut ambil bagian. Beruntung ada penyewaan buku di beberapa sudut kota . Bahkan terakhir ada perpustakaan keliling...itupun hanya sekitar buku cerita yang dangkal, komik silat, atau beberapa buku dongeng dari luar negri..
Bacaan berat berisi seperti karya sastra tinggi..atau yang berbentuk sastra sains dunia fiksi..sangat minim..sehingga daya imaginasinyapun mengalami pemiskinan, selain memang sudah miskin secara ekonomi..
Tradisi wayang juga adalah "buku cerita" dalam bentuk panggung dan penggambaran tokoh yang multikomplit..sebagai gambaran sifat-sifat manusia..dan itu sudah dihapal oleh peminatnya.
Pilihan untuk masyarakat Indonesia adalah mau jadi bangsa multi teknologi atau bangsa filsufi..perenung.. ???
Karena secara tradisi cerita yang berkembang dan dikembangkan..adalah selalu menjurus kearah filosofis, religius.. ketimbang..teknologis dan sains..                Jaman buku akan berakhir..setelah sahabatnya koran sudah pergi  mendahului kita..  jangankan toko buku, bukunya sendiri sudah dalam proses me"raib"...
mungkin jaman digital lebih komplek lagi...ya,luur..atau malah lebih mudah...
karya ini hanya sekedar olah browsing, tanpa pendalaman.. sehingga tidak bisa untuk dijadikan pijakan..apapun.
Mei 23.Cimahi...
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H