Mohon tunggu...
Joko Kuswanto
Joko Kuswanto Mohon Tunggu... Lainnya - pedagang kecil yang hobi menulis

konten yang berbau filsafat, kehidupan, ketuhanan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ke-setia-an

23 Mei 2023   15:12 Diperbarui: 23 Mei 2023   15:49 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

banyak menu dikepala..

kejujuran, ketaatan, keseimbangan.. kesetiaan..mana yang  harus aku pilih                    pada akhirnya aku pilih kesetiaan..

Semua kata di atas itu bermakna didapat melalui proses..

Kesetiaan..terlalu sering diucap..didengar..setiap hari..sehingga seperti kehilangan arti..hambar..

itulah misteri kata-kata...semakin sering diucap semakin kehilangan makna..makin panjang kalimat makin jauh dari arti..

Kesetiaan ada di bangsa ini..di tanah air..ini..

Kesetiaan ada disetiap hati prajuritku..

Kesetiaan ada pada para dokter..dan pasiennya..

Kesetiaan ada pada Presiden dan rakyatnya..

Kesetiaan ada pada  para Guru dengan muridnya..

Kesetiaan gadis dengan kekasihnya..

Kesetiaan suami dengan istri ...

Bahkan kesetiaan Tuhan dengan CiptaanNya..

Tapi apakah arti setia itu?

Setia  adalah suatu ikatan yang kuat, yang tak mudah lepas,      suatu ikatan yang tidak dibatas oleh rasa enak dan tidak enak..suka dan tidak suka...bersifat jangka panjang ,ada rasa tabah, bahkan ada unsur penderitaan,  terkesan                         kokoh , tangguh, karena banyak godaan di sana. Semakin lama kesetiaan, makin kuat dan teruji...

Namun demikian sikap setia tidaklah terjadi dengan sendirinya.. ada upaya pembentukan  dari sedini mungkin...

Dimulai dari usia anak...sudah terbentuk dan dibentuk...

Setiap anak pasti memiliki barang mainan..tapi pasti ada satu yang yang jadi favorit...walaupun sudah usang jelek kotor..tapi kalo hilang akan dicari sampai menemukannya..

Atau di usia sekolah anak diberi sepatu, atau tas..                                Ada orang tua yang memberi satu atau sepasang, yang tidak akan diganti sampai rusak atau usang...

Tapi ada orang tua memberi lebih dari satu atau beberapa pasang, dengan maksud agar anak bisa memilih agar "tidak bosan"...

Dari kedua sikap ini sadar atau tidak sadar akan membentuk karakter anak...yaitu terbentuknya sikap" Setia ."

Jika sudah terpola dengan kebiasaan memilih..sikap setia sulit terbentuk..

Segala-gala maunya dua atau lebih dan jika dituruti terus akan membentuk karakter ketidak setia an...

Kemungkinan yang terjadi di kemudian hari..pola ini akan menjadi warna saat memilih pasangan...

Seorang "play boy"..terbentuk dari lingkungan rumah tangga karena "sikap ingin lebih" sudah tertanam , cepat bosan..dll. Kemungkinan karena pola asuh yang salah dari orang tuanya.

(saya mengatakan "mungkin" karena saya belum melakukan riset yang komperhensif..jadi belum bisa disimpulkan..ini hanya praduga semata...)

Ketidak setia an juga muncul karena ketidak konsekuennya orang tua..terhadap aturan..

Kesetiaan harus juga berkenaan objek yang bernilai...janji terhadap orang lain..maupun janji terhadap diri sendiri..Setia menyisihkan uang misalnya....setia menunggu dijemput...setia menemani ibu setia merawat kendaraan....dll adalah pembentukan dasar..            "karakter  setia."

Kesetiaan menjadi sulit..karena kita sudah termanjakan oleh keadaan ..yang serba instan.

Kesetiaan juga terpaut dari sikap sabar...

Para pemimpin harus diuji kesetiaan..para pejabat teruji dari sumpah jabatannya..

Keberhasilan tim nas..adalah buah kesetiaan terhadap pelatih dan terutama terhadap bangsanya..

Semua masalah, maju mundurnya bangsa ini tergantung dari janji setia setiap pribadi...yang justru terbentuk dari sebuah keluarga.

Keluarga yang melandaskan hidup dari "janji setia" pernikahan, pasangan Suami Istri...

Hampir mustahil bila pasangan Suami Istri, yang saling tidak setia membuahkan karakter setia kepada anak nya...yang adalah generasi bangsa..

Mental korup..adalah pembentukan dari keluarga yang korup terhadap kesetiaan.   Dapat dilihat para pemimpin yang terkorup adalah dari generasi yang semua serba instan..budaya suap..sudah terjadi di rumah..; tidak saling terbuka, sst..jangan bilang-bilang,..

Keluarga Adalah Benteng Terakhir dari kehancuran sebuah negara..

Pelajaran tentang arti Kesetiaan, Kejujuran, Ketaatan, Keseimbangan..Keadilan..dimulai dari sebuah lembaga kecil yang bernama Keluarga...

Wahai para suami setialah pada pasanganmu..dan istri...setialah pada suami mu..

.

"HARTA YANG PALING BERHARGA ADALAH KELUARGA"

24MEI23 cimahi..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun