Poin selanjutnya adalah Apakah Tuhan Berbahasa...?
Jika berbahasa, bahasa apa yang dipergunakan.
Dan bila Tuhan Berbicara, apakah berbicara seperti Manusia ...
Untuk menghindar dari subyektifitas dan kesalah pahaman, dalam menjawab setiap pertanyaan diatas dipakailah Spiritualitas sebagai jalur alternatif. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Spiritual adalah aktifitas manusia yang mendalami Ketuhanan-nya secara murni..tidak menggunakan "atribut" keagamaan. Karena bila masih menggunakannya..berarti belum murni..Berati masih masuk dalam ruang keagamaan bukan keTuhanan.. untuk menjaga konsistensi bahwa Tuhan itu netral dari Agama..( baca: Kutemukan satu lagi RahasiaMu)
Jika masih dalam ruang agama, misalkan, menurut spiritual agama A...atau menurut spiritualitas agama "anu". artinya Tuhan tidak dalam posisi Netral.
 Tapi jika Tuhan dipahami secara Umum..Tuhan adalah Tuhan milik seluruh umat manusia di muka bumi..
Pandangan Spiritual murni, menyimpulkan bahwa Tuhan Berbicara dengan RASA dan ditangkap dengan RASA..Kemudian dari RASA timbullah kalimat sebagai alat untuk dipahami manusia..secara Rasional..
Jadi bisa disimpulkan bahwasanya;
* Tuhan itu tidak beragama...
*Tuhan itu tidak berbangsa..
* Tuhan itu tidak berbahasa..