Mohon tunggu...
Joko Kuswanto
Joko Kuswanto Mohon Tunggu... Lainnya - pedagang kecil yang hobi menulis

konten yang berbau filsafat, kehidupan, ketuhanan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Awas, Alam Nyata Menipumu

23 April 2023   11:11 Diperbarui: 23 April 2023   11:16 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perjalanan manusia semakin hari semakin tidak jelas kemakmuran yang dicita-cita terasa makin menjauh. Berapapun besarnya nilai uang yang didapat, semakin terasa tidak terpenuhi, karena kebutuhanpun terus meningkat. 

Betapapun kerja keras yang dilakukan tetap saja tidak bisa menutup kegelisahan. Seperti menutup lubang yang tak berdasar. Alih-alih menjawab pertanyaan hidup, tapi dijawab dengan pertanyaan pula..jika salah melihat, menilai, akan terjebak dalam kebiasan hidup. 

Berapa juta manusia menjadi Laron, mengejar cahaya yang akhirnya membunuhnya. Berapa banyak manusia yang rela sepanjang hidupnya terus menerus berhutang..untuk hal yang tidak penting atau memang penting tapi begitu menyiksa..

Slogan hemat pangkal kaya, bersakit sakit dahulu bersenang-senang kemudian,sudah lapur..tak berlaku..

Senang-senang dahulu bersusah-susah kemudian, bahkan mati kemudian.

Setidaknya kita harus jujur terhadap Diri sendiri..terhadap tujuan hidup ini..

Terhadap kebutuhan yang yang harus terpenuhi. 

Kenapa Iklan begitu banyak dan gencar menawarkan kepada khalayak.. Karena para produsen tahu, kita mudah untuk diperdaya dengan produk yang tidak penting... Karena  produsen sangat memahami bahwa mental konsumennya yang tak punya arah tujuan hidupnya. Begitu mudah untuk mengeluarkan kocek. apalagi menyangkut harga diri..

Seandainya kita (konsumen) berani jujur dengan diri sendiri Maka semua itu tidak akan terjadi. Tersesat di dalam rimba absurditas kehidupan.

Jujur pada diri sendiri adalah produk dari Roh yang terasah.. Semakin rutin kita mengasah Roh..semakin kita Eling dan Waspada..

KESEJATIAN mengajarkan tentang perbedaan 

"berpikir" dan "merenung."

 "Kebutuhan"dan "Keinginan.".. 

Secara bertahap..kita akan disadarkan bahwa kehidupan di alam nyata ini hanyalah semu belaka..Yang setelah dikejar didapat siang malam , langsung hambar...Kenikmatan "barang baru", hanya sesaat..Begitu diraih langsung hampa, hambar, ketika diekspos model baru lagi, semua menjadi tidak berharga..

Bahkan ada rasa menyesal setelah memiliki barang yang begitu dicita dan diharap..

Berhentilah kita menjadi Bulan-bulanan para produsen mempermainkan Ego kita, dan dompet kita

Dalam kehidupan terbagi dua alam:

1.Alam Nyata 

2.Alam Tidak Nyata..

kedua Alam ini seperti terpisah..Tapi ternyata saling berkesinambungan..Setelah kita menyelesaikan hidup di Alam nyata, maka dilanjutkan ke alam Tidak Nyata..jika kita tenggelam di alam nyata, hanyut di arus materi,terlena di alam duniawi. pada akhirnya kita akan sulit masuk ke alam Tidak Nyata..

Keindahan alam Tidak Nyata, ditentukan oleh Alam Nyata yang sedang kita hadapi..sekarang ini. Jika kita pandai dan cerdas menghadapi hidup ini..Amanlah kita...

Kecerdasan dalam menghadapi hidup hanya bisa dilalui bersama Roh...Serahkan semua pada Roh..maka semua akan mudah didapat. Bermeditasi...adalah mengkondisikan Roh dalam posisi "On"...Katakan apa yang sedang kita butuhkan, Bayangkan , "wajah" atau "barang"apapun yang dibutuhkan..terus menerus..sambil melafalkan doa-doa yang kita hafal.Ingat bukan dalam pikiran..Ya tapi dalam hati (Roh)...Percayalah Roh anda menjadi seperti daya magnet, menarik sangat kuat...semakin jelas gambar kebutuhan kita makin kuat Daya Tarik yang keluar...Roh menembak Roh yang dituju disaat yang tepat..maka terjadilah komunikasi dua arah , yang menghasilkan pertemuan, terjadi komunikasi atara Roh dan Roh...

Pada prinsipnya..didunia ini ada kejadian yang berpasangan.

misalnya; 

Ada yang melepas pasti ada yang menerima..

Ada yang membutuhkan, ada yang ingin dibutuhkan..

Ada yang ingin memberi ,diruang yang lain ada yang menerima..

Ada yang membuang ada yang memungut...

Ada yang membuang makanan, dan disaat yang bersamaan ada yang sedang kelaparan...

Ini adalah Daya tarik menarik antar Roh, yang membentuk suatu "Sistim" yang tidak disadari manusia... Jika kita boleh meminjam istilah signal, yah itulah yang terjadi..Semakin kuat signal yang dipancarkan ,semakin kuat Daya Tarik yang dipancarkan.. Yang Dibutuhkan dan yang Membutuhkan akan mudah dipertemukan secara fisik..

Semua akan berakhir dengan mudah dan menyenangkan.

Syaratnya, adalah benar-benar yang di"butuh"kan..bukan yang di"ingin"an.

Inilah Geliat dialam yang Tidak Nyata. 

Dan yang penting agar Roh lebih elastis keluar masuk dalam Diri (berperan)..adalah menghindari kelakuan buruk pada Jiwa.. Sebab bila Jiwa diselubungi "Daki", bisa sangat menghalangi ruang gerak Roh. 

Daki-Daki tersebut adalah rasa dengki, benci, iri, egois, napsu..terlalu menggebu..itulah yang memberatkan, dan menggagalkan..perjalanan Roh..

Efek dari pekerjaan Roh ini.adalah otomatis hidup kita jadi lebih teratur, dan semakin akrab dengan Roh kita sendiri..dan pada saat kita melepas keduniawian ( Alam Nyata) dengan mudah Roh menuntun kita memasuki Alam Tidak Nyata..dimana bersemayam Sang ROH PENCIPTA... Alam keabadian..

Karena Roh selalu dalam kondisi "ON", maka kita dengan sendirinya Dalam kondisi Eling dan Waspada.. Dan Alam Nyata (duniawi) pun berada dibawah Roh dan  kita tidak akan mudah ditipu.(lagi)

 

***tertulis..disela meriahnya hari Raya idul fitri...***

###selamat merayakan , kembali ke fitri..###

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun