Mohon tunggu...
Joko Kristiono
Joko Kristiono Mohon Tunggu... Konsultan - Berkah Dalem

Putra Bangsa Kelahiran Semarang. Mencintai keheningan, berusaha terus menerus cinta damai terhadap setiap makluk.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kedua, Mengecap Nikmatnya Hidup

3 November 2015   22:20 Diperbarui: 3 November 2015   23:22 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah berziarah dan ngalap berkah di makam Raja Hamidah (Engku Putri) yang wafat 12 Juli 1844, selaku pemegang regalia kerajaan dan berdoa di Vihara Maitri Graha, Kompasiana Blogtrip: Pesona Indonesia dilanjutkan dengan perjalanan menuju tempat rehat. "Butuh waktu kita-kira 60 menit" kata Liana, pemandu hari pertama kami yang cuantik. Dengan jalan yang mulus, agak sedikit mulai gelap, perjalanan kami melalui bukit, gunung dan sungai serta hutan. Saya duduk dibelakang. Namun karena penasaran   melihat gunung yang ada di Pulau Bintan, saya maju mendekat dan duduk tepat di sisi Liana pemandu dan bertanya padanya gunung apakah gerangan yang menjulang lebih tinggi daripada yang lain? Ternyata gunung yang tidak seberapa tinggi itu adalah gunung Bintan. "Satu-satunya gunung yang ada di Pulau Bintan dengan ketinggian hanya 400 meter diatas permukaan air laut. Memang tidak setinggi gunung lain yang ada di Indonesia yang bisa menambah indahnya Pesona Indonesia" tambah Liana. Juga masih dari si pemandu yang menggemaskan, di Gunung Bintan ini tersedia Adventure trek. Saya melihat di tepi jalan, di kaki gunung ini terdapat beberapa pondok yang menambah manisnya Pesona Indonesia.

Pukul 18.42 kami tiba di pos penjagaan dan tidak jauh lagi tiba di Nirwana. Kami tiba tanpa tarian galumbang, tarian penyambutan bagi tamu resort yang tiba di pagi atau siang hari. Setelah mendapat kunci-kunci tanpa harus menunggu lama, kami meluncur ke kamar untuk berbersih diri menyambut acara selanjutnya: Dinner di Kelong Restauran. Saya dengan Bang Fadli, dari Kundur, dapat kamar nomer 2203 Nirwana Garden Bintan Resort.

Nah tidak lama setelah kami berkumpul di lobby, kami dibawa menuju surganya lidah, The Kelong Restauran. Memang sudah gelap, namun lampu-lampu yang kerlap kerlip menemani dinner kami di bibir pantai. Kami duduk mengintari dua meja bundar yang bersebelahan. Tanpa di babibu kami pesan minuman masing-masing sesuai selera. Dan tak lama berselang keluar satu persatu material makan malam kami. Buh, hangat asap mengepul. Perlahan lahan tapi pasti, kami nikmati dengan sukacita dan canda tawa anugerah Tuhan Allah untuk kami malam itu. Tetapi sayang sungguh disayang, satu dari kami berenambelas tidak bisa selahap kami bisa nikmati makan malam super mewah ini. Mulai dengan gongong makan khas tanah melayu, sayuran brokoli dicampur jamur, sup seafood, kepiting lada hitam, kerapu hitam dimasak apa ya saya lupa dan yang lain hingga buah yang terakhir. Tetapi sayang di sayang lagi, pembagian tempat duduk kami kurang seimbang. Meja kami empat cowok  empat cewek sedangkan meja sebelah dua cewek enam cowok. Mungkin para bidadari ini malu-malu, sehingga kami harus berani berbagi dengan meja kawan sebelah. Dan setelah tuntas, puas menikmati goyang lidah malam itu, kami pulang ke Nirwana. Tetapi sekedar iseng saja saya bertanya kepada pemandu yang mengurusi semua makan malam ini. Berapa yang kita bayar untuk nikmat malam ini? Sang pemandu menunjukkan kertas kecil bukti bayar. Tertera didalamnya nominal rupiah 10.253.600. Saya geleng-geleng. Ternyata nikmat itu mahal harganya. Maka sudah selayaknya saya bersyukur sekali lagi.

Tidak berhenti di situ, setelah kembali ke Nirwana, kami mendengar suara musik yang asik. Kami mendekat, dan memberanikan mengintip.Ternyata di dalam sedang ada pesta, ya Halloween Party. Para tetamu duduk sembari menikmati minuman disuguhi nyanyian dengan sorak riang. Para penerima tamu, pengoplos minuman hingga pemain band, mereka mengenakan seragam ala hantu: bertopeng menyeramkan, pakaian serba hitam dan aneka hiasan dari labu. Lalu setelah beberapa saat menikmati musik sembari menyeripit minuman khas Nirwana, kami rehat dikamar yang sudah menanti kami. Selamat Istirahat dan kami istirahat dalam lindungan Tuhan Allah. Itulah sekelumit nikmat yang telah kami rasakan bersama Kompasiana Blogtrip: Pesona Indonesia di penghujung kegiatan trip hari pertama yang sepenuhnya di dukung oleh Kementerian Pariwisata dan Bintan Resort. .  ~*~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun