Kala malam bersama mendung ku merenung
Sambil memeluk anak anaku bungsu dan sulung
Ingin menangis ku takut bangunkan para pemulung
Apalah daya tempat berlindung sudah bergedung gedung
Mau meminta kepada gunung
Supaya jangan ada gedung sambung bersambung
Tapi gunung diam dan tetap melengkung
Dan selalu  memandang langit sekalipun terus mendung
Setiap terbang aku terbingung  bingung
Melihat kebawah selalu berbunyi dengang dengung
Hasrat hati ingin menjadi adiluhung yang selalu menabung
Tapi ku tak bisa mengangkat tepung dan temanku banyak terkurung
Bengkulu, 21 Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H