Namamu di puja berlaksa laksa sepanjang masa
Dirimu hadir dimana mana tapi tak menampakan mata
Dimeja meja sudra di meja meja ningrat dirimu di sapa
Namun yang ada hanya bayangan bayangan dan fatamorgana
Pada malam pada siang pada bintang pada bulan dirimu di rindu
Ternyata hanya angan angan dan tangan sarat genggaman nafsu
Tampilan tampilan dermawan menawan yang membuat sendu rindu
Dalam hujan dalam  awan  jalan becek dan  keringpun tetap  berlalu
Pada petani pada nelayan pada pedagang pada juragan dirimu lari
Pada langit pada bumi pada awan dan pada ladangpun buang diri
Gembira suka bayi bayi nyanyian ladang dan hutan tak terhampiri
Bahkan erangan sakit  si miskin korban serakah juga tak kau peduli
Bengkulu, 15 Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H