Sungai
Lekukan tubuhku elok  nan menawan
Kini sudah berbalut dengan batik  bekas kain, koran dan ban
Adek adeku yang ku emban berhari harian
Kini susah mencari makan
Gemericik suara shahduku  yang menghantar malam
Kini terbungkam sebab terbenam dalam dalam
Peraduanku tempat para kakak ku berkicau dan berendam
Kini sudah menjadi tumpukan bekas macam macam
Ketika siang sang surya menyapaku
Ku terdiam beribu ribu bisu karena malu
Indahku tlah berlalu dan merduku jadi pilu
Hari hariku penuh sendu suatu saat ku kan buat semua pilu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!