Di lihat istrinya membalikan badan menuju lorong kontrakan, tanpa berkata sepatah katapun Karto segera mendorong becak  yang sudah ada gadis kecilnya dan keranjang jamu gendong. Dalam bathin ia berkata, "Akan kulakukan apapun demi anakku ini sekalipun nyawaku harus  putus , akan kusekolahkan kamu supaya kamu pinter supaya nanti nasibmu gak seperti Bapak dan Makmu Risni."  Terlihat begitu semangat  Karto mengayuh becaknya menuju lorong kontrakannya  seolah lupa akan peristiwa yang baru dialaminya.
Catatan Penulis : Â Cerita dan nama diatas hanya rekaan belaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H