Jangan Rebut Pacarku

Viensya melanjutkan merapikan meja  sambil menahan rasa cemburu yang hinggap dihatinya dan  berkata" kira kira Vitro apa juga ada hubungan sama dia ya?"  Perasaan tak menentu  menyelimuti hatinya. 

Tak berapa kemudian datanglah Vitro sang jago Basket datang dan masuk kelas, dengan senyum ramah dan riang dia menyambut ketiga temannya itu.  Kata Vitro : 'Hai semuanya, semangat!" Vitro memandang ke arah Viensya yang agak merah mukanya . Kata Vitro kepada Vienska :" Vins kenapa kompetisi Basket kemarin kok gak dateng.?" Jawab Viensya : "Iya sorry ya Vit, soalnya kemarin aku bantu Ibu di kebun." Jawab Vitro kepada Viensya : "Gak apa kok Vins lain kali bisa,  khan juga di videokan juga oleh teman kita."

Selagi mereka berdua berbicara mulai  akrab di samping  Asti , ada Mona gadis sekelas  yang paling cantik dan kaya  menyela pembicaraan mereka,  Katanya Mona kepada Vitro :"Hai Vit, selamat ya untuk kemenangan kompetisi kemarin." Jawab Vitro : "makasih Mon supportnya kemarin ya"  Lanjut Mona sambil membuat tanda "LOVE" jempol dan telunjuknya : "Vit mantap banget kamu, denger denger mau ke Kabupaten minggu depan ya? Pokoknya ku siap pergi dan kita sama sama aja, ok. Ok?"  Sambut Vitro : " Ya lihat lihat ya Mon, makasih dehh ajakannya."

Kata Mona selanjutnya : "Vit WA ku kok gak dibales siih, kenapa ge sibuk ya?"  Jawab Vitro : " Sorry, belum buka WA Mon soalnya masih sibuk kerjakan tugas tugas yang di berikan guru bidang studi, jadi belum sempat baca WA mu."  Jawab Mona : "Ohh gitu ya, gak apa deeh!".

Saat itu sudah banyak sekali teman teman Viensya mulai datang  dan bell sekolah sudah mulai mengajak uutuk  belajar. Mereka semua mempersiapkan diri untuk ulangan  Bahasa Inggris . Guru mata pelajaran masuk , mereka semua berdoa, lalu guru bahasa Inggris memberikan motivasi, setelahnya segera membagikan soal ulangan.

Semua siswa siswi mengerjakan dengan tertib dan penuh semangat, namun berbeda dengan Viensya, kendatipun Ia mengerjakan soal namun hatinya tidaklah sekonsentrasi teman temannya. Hatinya diliputi cemburu, rasa kangenya yang terpendam semalem  terpatahkan oleh sikap Si cantik Mona, mau  memprotes kelakuan Mona namun dirinya tak kuasa mengingat  dirinya hanya seorang yang dari keluarga sederhana. Mau melepaskan pandang ke arah Vitro namun tertahan oleh sikap malu, sesekali  Ia menghela nafas untuk melepaskan rasa jengkel dan cemburu. Dari soal nomer 1 sampai nomer  20, dikerjakan dengan rasa tak menentu, antara dirinya, vitro, dan mona yang  selalu hadir dalam setiap nomer soal. Ketika jam pelajaran selesai  Ia pun segera mengumpulkan hasil ulangannya dan  seketika itu Ia lari ke WC untuk menangis, Sambil berkata dalam hatinya" Vitro ijinkan aku menyayangimu".