[caption caption="Pendiri D4F - beritabulukumba.com"][/caption]Coba yuk kita perhatikan kisah teman saya ini yang bergabung dengan yang namanya D4F (Dream for freedom), komunitas Nesia, LoketNesia, atau apalah yang seperti itu, yang pasti, sekarang ia sudah tidak menerima uang seperti yang ia terima janji/informasinya saat ia bergabung kedalam bisnis ini, karena peraturan-peraturannya yang selalu berubah-ubah dan dengan sering terjadinya perbaikan sistem. Sejak ia bergabung dengan perkumpulan ini di bulan Januari 2016, ia baru menerima satu kali dana yang menjadi haknya, itupun hanya Rp. 250 ribu rupiah.Â
Melalui tulisan ini ia ingin berbagi pengalamannya agar tidak banyak yang tertipu seperti dia, agar tidak banyak lagi yang dirugikan seperti dia, agar tidak banyak lagi yang bernasib seperti dia. Soal uang, ia tidak terlalu berharap banyak akan kembali. Biarlah kerugian yang ia alami, katanya, ia imbangi dengan menginfokan hal-hal seperti ini agar tidak banyak lagi yang terkena kerugian mengikuti D4F atau Nesia seperti yang ia alami.
Begini pengalamannya:
Saya bergabung dengan D4F sejak januari lalu, dengan harapan sama dengan para peserta D4F lainnya yaitu mendapatkan keuntungan atau bonus sekitar 30% per bulannya. Saya bergabung karena mengikuti ajakan teman yang sudah lebih dahulu bergabung dan menerima keuntungan.
Singkat cerita, apa yang sudah dijanjikan, tidak terwujud, sejauh ini saya hanya menerima Rp. 250 ribu saja dari yang dijanjikan, dengan berbagai alasan. Sistemnya lah yang diperbaiki/diperbaharui, aturan yang berubah-ubah yang seharusnya kalau ada perubahan peraturan/sistem tidak berlaku surut, tetapi berlaku kepada mereka yang akan dan baru mau bergabung. Tetapi ini tidak, sayapun jadisangat dirugikan.Â
Bisnis yang didirikan oleh Derrick AP dan Fili Mutaqien ini akhirnya mengirimkan email kepada setiap anggotanya, sebagai berikut:Â
Â
email dari D4F tanggal 14 April 2016:
D4F-OFFICIAL
Dear Partisipan,
Sejak tanggal 22 Februari 2016 kita menghadapi tantangan bersama yaitu beban sistem ( pertumbuhan tidak sebanding dengan beban get freedom ) oleh karena itu keluarlah solusi opsi A dan opsi B, dalam pelaksanaannya tentu saja kami membutuhkan dukungan dari seluruh partisipan baik opsi A dan opsi B, seluruh kelancaran opsi A bergantung terhadap situasi dan pemberitaan yang dibuat oleh partisipan sendiri.
Mari kita renungkan bersama :
1. Adakah sebuah komunitas yang memiliki itikad baik untuk melakukan opsi A ketika beban sistem terjadi? Biasanya ketika beban sistem terjadi, komunitas itu ( tutup, hilang, bahkan harus melakukan senddream ulang)
2. Teman-teman opsi A perlu mendukung teman-teman yang masih bergerak untuk mempercepat / memperlancar opsi A
Konsep komunitas dibangun atas dasar pertumbuhan komunitas sendiri, ini ideologi yang perlu kita pahami bersama. Harapan kami teman-teman opsi A bisa mengerti keadaan komunitas kita saat ini. Kita tidak berhenti. Kita terus berjuang.
Disaat menunggu opsi A, teman-teman diharapkan untuk bisa membuka Gerai Loketnesia yang sudah diberikan oleh Nesia, sistem itu bisa membantu teman-teman menghasilkan penghasilan tambahan. Username Gerai Loketnesia tetap ACTIVE meskipun teman-teman memilih opsi A.
Salam Nesia,
CRO
Saya coba tanya ke upline saya, jawabnya ya seperti itu, kami diminta sabar ... sabar .. dan sabar .. entah sampai kapan. Sepertinya kesabaran saya sudah habis dan saya sudah tidak percaya lagi. Saya lebih memilih mempublikasikan kejadian/pengalaman saya ini agar tidak banyak yang tertipu seperti saya. Kalaupun ada informasi baru, nanti akan saya perbaharui informasi ini.
D4F, bagi saya, sudah bangkrut, kata orang-orang sih sudah kelebihan beban, terbukti dengan informasi dan sistem yang selalu berubah-ubah serta website yang sering sekali diupgrade ... walau entah diupgrade untuk apa.
Terima kasih mas Joko yang sudah membantu menyampaikan pengalaman saya, semoga tidak banyak yang bernasib seperti saya, bodoh seperti saya.
Salam ....
Â
Demikian pengalaman teman saya ini, semoga dapat menjadi pembelajaran dari kita semua. Jangan ada lagi yang seperti teman saya itu yaaaaa ....Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H