Mohon tunggu...
Joko Buwono
Joko Buwono Mohon Tunggu... -

Sedang mencoba menjadi pemerhati masalah-masalah sosial kemasyarakatan, terutama yang terkait dengan hak-hak konsumen ... hopefully it is working.

Selanjutnya

Tutup

Money

Masih Adakah Penjual (Langsat) yang Jujur di Makassar?

22 Februari 2012   15:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:19 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika anda berkeliling kota Makassar, terutama di jalan-jalan porosnya, akan terlihat penjual langsat (buah sebangsa dengan duku) bertebaran dimana-mana. Biasanya si penjual menjual langsat di atas mobil pick up, bahkan sebagian menggunakan truk besar dan terpampang didekatnya tulisan dalam format besar: Lansat (sebagian masyarakat menyebut langsat dengan lansat) Rp. 10.000,- 4 kilo (kilogram = Kg) atau langsat Rp. 10.000,- 3 kilo, bahkan ada yang menuliskannya dengan langsat Rp. 10.000,- 5 kilo. Jadi cukup dengan uang sepuluh ribu rupiah, anda sudah bisa mendapatkan buah langsat sebanyak tiga kilo, empat kilo, ataupun lima kilo, tergantung dimana anda membelinya (biasanya jika satu penjual sudah menyebutkan, misalnya, Rp. 10.000,- 4 kilo, maka penjual2 lain di sekitar itu akan mematok harga yang sama). Namun, bersiaplah untuk kecewa setibanya di rumah. Bukan karena rasanya, biasanya memang rasanya cukup enak, lebih banyak yang manisnya dibandingkan dengan yang masam, melainkan karena jumlah timbangannya. Berdasarkan pengalaman saya dan beberapa teman yang membeli langsat dari penjual yang berbeda, di tempat yang berbeda dan harga berbeda, diperoleh timbangan yang bervariatif. Di bawah ini adalah beberapa contoh tersebut, yaitu: 1.       Langsat Rp. 10.000,-/3 kilo            -              ditimbang di rumah ternyata hanya: ±1.8 kg. 2.       Langsat Rp. 10.000,-/4 kilo            -              ditimbang di rumah ternyata hanya: ±2.9 kg. 3.       Langsat Rp. 10.000,-/5 kilo            -              ditimbang di rumah ternyata hanya: ±4 kg (seperti foto terlampir) [catatan: penimbangan di rumah pun ditimbang di rumah yang berbeda dan menggunakan timbangan yang berbeda pula]. [caption id="attachment_162810" align="alignnone" width="420" caption="5 kilo ternyata cuma sktr 4 kilo (file pribadi)"][/caption] Catatan seperti tersebut di atas adalah yang sempat kami timbang kembali di rumah. Kebanyakan, jika membeli untuk keperluan suatu acara misalnya, maka tidak sempat untuk menimbang kembali terlebih dahulu sebelum dinikmati - langsung dihidangkan [dan dihabiskan ;-)]. Beberapa temanpun mengutarakan hal yang sama, membeli langsat yang timbangannya kurang, hanya saja tidak sempat mencatat berapa kekurangannya. Tapi menurut mereka, catatan yang saya sebutkan di atas, seperti itulah yang kira-kira mereka alami. Apakah semua penjual langsat demikian, wallahuallam, cuma sangat disayangkan kalau memang demikian halnya. Berani - dengan terang-terangan- melakukan penipuan. Apakah ini memperkuat fenomena yang menyatakan bahwa penyelewengan, korupsi dan lain sebagainya, di Indonesia, sudah membudaya dan dilakukan (sudah) secara terbuka dan di segala lapisan masyarakat (seperti termasuk yang dilakukan oleh penjual-penjual langsat itu)? Tapi, eh ... ketika melewati jalan Hertasning Baru, ada pemandangan menarik, si penjual menuliskannya dengan kalimat yang sedikit berbeda: Langsat Rp. 10.000,- 1 kantong, tanpa menyebutkan berapa kilo dalam satu kantongnya. Saya rasa penjual ini lebih jujur. Bagaimana dengan pengalaman anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun