Pembahasan
A. Deskripsi Singkat Kasus Yang Terjadi
Ada murid bernama Joko (bukan nama sebenarnya) adalah siswa kelas Unggul (VII.1) di SMP Negeri 1 Peureulak yang memiliki perilaku baik dan sopan, namun banyak alfa dan bolos, walaupun dia berangkat sekolah selalu datang terlambat padahal jarak rumah dari sekolah tidak jauh Cuma 1 Km dan selalu diantar oleh ibu angkatnya naik sepeda montor. Ketika dikelas Joko selalu tertidur, tidak bisa membaca lancar dan semua tugas dari guru mata pelajaran baik PR atau tugas yang lain selalu tidak dikerjakan. Walaupun dikerjakan akan selalu mendapatkan nilai rendah, hal ini ditakutkan bisa menyebabkan kawan yang lain mengikuti apa yang dilakukan Joko. Sebagai wali kelasnya saya akhirnya mengumpulkan berbagai informasi dari guru yang mengajar di kelas saya (kelas VII.1) dari data yang saya kumpulkan ternyata kesemuanya memiliki kesamaan dan berunjung hal yang sama. Akhirnya saya melaporkan kejadian dan data yang saya peroleh kepada kepala sekolah serta meminta pendampingan guru BK untuk membantu menjelaskan kepada kepala sekolah bahwa Joko lambat didalam kelas untuk mengikuti kegiatan KBM dikelas unggul (VII.1). akhirnya kepala sekolah menyetujui untuk mengundang orang tua Joko untuk membahas masalah tentang Joko disekolah.
Orang tua angkat Joko sebenarnya adalah bibi kandungnya (kakak dari ibu kandung Joko), karena ibu Joko hamil diluar nikah maka setelah Joko lahir , Joko diasuh oleh bibinya karena bibi Joko tidak bisa memiliki anak, orang tua angkat Joko sangat kaya raya dan merupakan keluarga terkenal di kota peureulak, ayahnya adalah seorang dosen di perguruan tinggi negeri dikota langsa dan ibu angkatnya adalah ibu sosialita yang sering berjalan jalan keluar negeri medan singapura, Malaysia minimal sekali setiap bulannya. Karena hal itu kepala sekolah sangat berhati hati didalam bertindak takut berbuat kesalahan bukanya menyelesaikan masalah takutnya malah menambah masalah dikemudian hari.
Pada hari pemanggilan orang tua Joko, datanglah ibunya joko untuk bertemu dengan kepala sekolah diruang kepsek. Dalam kegiatan itu dihadirkan juga saya selaku wali kelasnya, guru BK, waka kurikulum dan guru yang disegani dan dihormati dikota peureulak. Dalam kegiatan tersebut mulailah satu persatu menceritakan kejadian Joko dan bagaimana kondisi Joko jika dikelas. Akhirnya orang tua Joko setuju dan mengikuti segala kebijakan kelas yang akan diberikan kepada Joko asalkan Joko tidak dikeluarkan dan untuk kebaikan Joko sendiri. Akhirnya hasil musyawarah disetujui bahwa Joko akan dipindahkan dari kelas unggul kekelas regular dengan perjanjian akan berubah baik didalam disiplin masuk sekolah atau belajar dikelas. Orang tua Joko pun setuju untuk melakukan pendampingan ketika Joko belajar dirumah dan mengurangi kegiatan jalan jalanya keluar negeri agar Joko bisa fokus belajar dengan pengawasan orang tua.
B. Tujuan
Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam membantu menyelesaikan masalah yang dialami murid (dalam hal ini joko).
C. Tolak Ukur
1. Dihasilkan  keputusan yag tepat agar tidak merugikan pihak manapun (win win solution)
2. Keputusan harus berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan.
D. Paradigma
Paradigma yang terjadi pada kasus ini adalah rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs Mercy), jangka pendek lawan jangka panjang (Short term vs long term) dan individu lawan kelompok (individual vs community).
E. Prinsip
Prinsip yang terdapat pada kasus ini adalah berfikir berbasis rasa peduli (care Based thinking) dan berfikir berbasis Peraturan (Rule-based Thinking)
F. 9 langkah Pengambilan Keputusan dan Pengujian Keputusan
1. Mengenali  Nilai Nilai Yang Bertentangan
Nilai yang saling bertentangan yang terdapat dalam kasus ini adalah nilai keadilan dan nilai kemanusiaan, disatu sisi sekolah harus bertidak tegas untuk mengeluarkan joko karena sudah banyak melakukan pelanggaran yang fatal namun joko termasuk anak yang baik dan sopan, hal inilah yang menjadikan dilema. jangka pendek lawan jangka panjang adalah ketika  kepsek memberikan kesempatan untuk terus belajar maka cita cita joko dimasa depan bisa tercapai.
2. Menentukan Siapa Yang Terlibat
Yang terlibat dalam kasus ini diantaranya; wali kelas, guru mata pelajaran, guru BK, Waka Kesiswaan, Waka Kurikulkum, kepala sekolah, orang tua murid, guru yang dihormati dan disegani di kota peureulak.
3. Kumpulkan Fakta Fakta Yang Relevan
- Ada murid bernama Joko (bukan nama asli adalah siswa kelas Unggul (VII.1) di SMP Negeri 1 Peureulak yang memiliki perilaku baik dan sopan, namun banyak alfa dan bolos, walaupun dia berangkat sekolah selalu datang terlambat padahal jarak rumah dari sekolah tidak jauh Cuma 1 Km dan selalu diantar oleh ibu angkatnya naik sepeda montor.
- Ketika dikelas Joko selalu tertidur, tidak bisa membaca lancar dan semua tugas dari guru mata pelajaran baik PR atau tugas yang lain selalu tidak dikerjakan. Walaupun dikerjakan akan selalu mendapatkan nilai rendah.
- Akhirnya orang tua Joko setuju dan mengikuti segala kebijakan kelas yang akan diberikan kepada Joko, asalkan Joko tidak dikeluarkan dan untuk kebaikan Joko sendiri.
- Joko akan dipindahkan dari kelas unggul kekelas regular dengan perjanjian akan berubah baik didalam disiplin masuk sekolah atau belajar dikelas.
- Â Orang tua Joko pun setuju untuk melakukan pendampingan ketika Joko belajar dirumah dan mengurangi kegiatan jalan jalanya keluar negeri agar Joko bisa fokus belajar dengan pengawasan orang tua.
4. Pengujian Benar Atau Salah
a. Uji Legal
Tidak Ada Aspek Pelanggaran Hukum Dalam Situasi Kasus Ini sehingga bisa dilanjutkan kedalam dilema etika.
b. Uji Regulasi
Ada pelanggaran peraturan jika wali kelas tetap memberikan kesempatan joko agar dikelas unggul, karena nilai yang didapatkan joko rendah dan tidak bisa mengikuti kegiata KBM dikelas unggul. Hal ini bisa membuat joko depresi dan tidak tuntas didalam semua mata pelajaran. Solusinya joko harus pindah ke kelas regular dan belajar lebih rajin lagi.
c. Uji Intuisi
Tidak ada yang salah, guru benar karena mengikuti peraturan dan benar juga kalau memberikan kesempatan untuk  masa depan joko juga.
d. Uji Publikasi
Saya merasa kurang nyaman jika keputusan pindahnya joko dipublikasikan ke umum, khalayak ramai (viralkan) cukup guru dan kawan sekelas yang tahu kenapa joko dipindahkan kelas regular. Demi menjaga citra dan semangat joko untuk dapat berubah lebih baik lagi.
e. Uji Panutan
Pada uji panutan saya akan memberikan kesempatan kepada joko untuk berubah baik didalam kedisiplinan dan belajar dikelas. Dengan melakukan kegiatan segitiga restitusi dan kegiatan supervise akademik bagi joko.
5. Pengujian Paradigma Benar Lawan Benar
Paradigma yang sesuai dengan situasi kasus ini adalah rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs Mercy), jangka pendek lawan jangka panjang (Short term vs long term) dan individu lawan kelompok (individual vs community). Â
Â
6. Melakukan Prinsip Resolusi
Prinsip penyelesaian dilema yang dipilih adalah berfikir berbasis rasa peduli peduli (care Based thinking) dan berfikir berbasis Peraturan (Rule-based Thinking).
7. Investigasi Trilema
Wali kelas memberikan kesempatan kembali kepada joko untuk dapat memperbaiki kesalahannya dengan catatan akan ada pembinaan oleh guru BK dan guru mata pelajaran secara berkala dengan dipantau oleh waka kurikulum.
8. Buat Keputusan
Dengan melihat berbagai kemungkinan hal yang akan terjadi, maka diputuskanlah memberikan kesempatan kepada joko untuk tetap bersekolah dengan catatan ada dipindahkan ke kelas regular, joko harus konsisten melakukan perubahan sikap disiplin dan rajin belajar dengan pembinaan guru BK, guru mata pelajaran, wali kelas serta pendampingan orang tua ketika belajar di rumah. Wali kelas baru akan terus melakukan observasi terhadap perkembangan joko dan terus berkonsultasi dengan kepala sekolah. Tujuan semua kegiatan ini adalah untuk memberikan motivasi dan semangat kepada joko agar bersemangat lagi didalam belajar baik dirumah dan di sekolah.
9. Lihat Lagi Keputusan Dan Refleksikan
Keputusan yang diambil adalah tetap memberikan kesempatan kepada joko agar terus bersekolah. Kejadian ini memberikan pelajaran kepada kita sebagai guru (pendidik) bahwa setiap keputusan aka nada resiko yang akan terjadi, namun memberikan kesempatan kepada murid untuk terus melanjutkan sekolah adalah hal yang mausiawi demi masa depan murid kita. Sekalipun sedikit tidak sesuai dengan peraturan berdasarkan rasa kasihan kepada murid tersebut.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Sumber Reference:
Andri Nurcahyani, Diah Samiati Rajasa. (2022). Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. Jakarta: Kemendikbudristek.
Â
Â