Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dua Sektor Kunci Resiliensi Ekonomi Indonesia Menghadapi Bayang Resesi Global

22 Juli 2022   13:19 Diperbarui: 22 Juli 2022   13:20 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memberi jaminan sebagai negara yang taat membayar utang dengan menggadaikan kekayaan alam sepertinya kurang elok. Sama halnya dengan keyakinan bahwa dampak resesi terhadap perekonomian dalam negeri cuma sekitar 3 persen. Apalah arti perekonomian yang resilien dan aman itu bila ketahanan ekonomi di masa depan semakin terancam?

Sektor kunci

Entah sadar, entah tidak, perekonomian negara ini kuat hingga saat ini adalah berkat kinerja UMKM serta sektor pertanian yang terus-menerus memacu denyut perekonomian. Soal keuangan, mayoritas dari mereka hanya menggunakan rupiah di dalam transaksinya. Oleh sebab itulah, saat inflasi Amerika akhir-akhir ini melesat hingga 9,1 persen. UMKM dan sektor pertanian tak ubahnya terus memutar perekonomian.

Perihal daya serap tenaga kerja, kedua sektor ini tidak perlu dipertanyakan. Kedua sektor inilah yang mampu menghidupi sekitar 80 persen tenaga kerja yang ada di negeri ini. Kendati sempat terimbas oleh pandemi, tingkat pemulihan kedua sektor ini terbilang cukup cepat, ditambah lagi dengan merebaknya UMKM dan sektor pertanian yang memanfaatkan kemajuan teknologi. Ini merupakan secuplik bagian betapa melimpahnya potensi ekonomi yang ada saat ini.

Menyikapi hal ini, sudah semestinya negara benar-benar serius dalam menangani sumber daya yang melimpah. Sebab, bila kurang serius, situasinya akan seperti sekarang. Untuk percaya diri terhadap kekuatan dan ketahanan ekonominya saja masih menunggu pernyataan dari Bank Dunia dan IMF. Padahal, terdapat jutaan UMKM dan sektor pertanian yang menjadi sektor kunci di belakang pesimistis itu.

Dengan merawat ketahanan kedua sektor ini, Indonesia tidak mesti menunggu memukaunya pernyataan Bank Dunia ataupun IMF untuk percaya diri terhadap kondisi perekonomiannya. Apalagi sejarah telah mencatat bahwa kedua sektor inilah yang paling bertahan di tengah badai krisis multidimensi 1997/1998.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun