Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menimbang Dampak Penundaan Pemilu 2024

8 Maret 2022   12:44 Diperbarui: 8 Maret 2022   12:58 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Social Network Analysis Twitter, (data penulis)

Berdasarkan gambar (1), tagar #JokowiSemakinDiktator dan #JokowiLuhutPengkhianat tidak hanya diviralkan oleh akun-akun valid, melainkan juga oleh akun palsu, seperti @mentaripagi. Ketrendingan tagar tersebut tak lepas dari tren #tundapemilu dan #tolakpenundaanpemilu. Setidaknya terdapat 3 aktor yang berperan penting dalam penyebaran tagar tersebut, yaitu akun palsu @mentaripagi, @triokwekkwek2, dan akun @dewimajid3 sebab memiliki derajat sentralitas perantara jaringan tertinggi di antara 1.463 aktor lainnya. Tidak hanya itu, ketiga akun tersebut juga memiliki jumlah follower serta derajat kesentralan keluar terbanyak sehingga menjadi aktor utama kecepatan penyebaran informasi (tweets) bertagar #JokowiSemakinDiktator dan #JokowiLuhutPengkhianat.

Sebenarnya, ketrendingan kedua tagar di atas tidak akan memiliki kecepatan penyebaran yang tinggi bila wacana penundaan pemilu 2024 tidak muncul ke permukaan media. Saya yakin, masyarakat saat ini telah lelah dengan segala kegaduhan baik politik, ekonomi, dan sosial yang terjadi di negara ini.

Semua pihak mestinya sama-sama menahan diri. Memunculkan wacana penundaan pemilu 2024 yang identik dengan upaya polarisasi masyarakat pastinya menambah masalah bagi sebagian masyarakat. Meski sebagian besar lainnya saya rasa bersikap masa bodoh dengan semua polemik yang ada. Oleh karena itulah menurut saya, pemilu 2024 tak perlu ditunda, sebab selain melanggar UUD 1945 juga berpotensi menimbulkan chaos negara. Ada yang lebih substansial dari sederatan masalah negara yang substansial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun