Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Peran JNE dalam Mendongkrak Ekonomi UMKM di Tengah Pandemi

26 Januari 2022   05:23 Diperbarui: 26 Januari 2022   05:29 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 4. GTI kata kunci "JNE" dan "ekonomi", (diolah)

Kalau saya mendengar istilah JNE, yang terlintas dalam benak saya adalah kirim barang, usaha online, dan ongkos kirim. Bagaimana dengan Anda? Pastinya setiap kita akan terlintas kata-kata yang berbeda. Hal ini menjadi bukti sekilas bagaimana jasa kirim JNE membersamai setiap kebutuhan kita, terutama ketika memilih jasa pengiriman barang pada orang lain.

Tak disangka, jasa kirim ini telah berusia 31 tahun lamanya menemani Indonesia, khususnya UMKM. Sebagai permulaan, saya ucapkan selamat untuk JNE atas kiprahnya bagi Indonesia. Mari kita galakkan bersama tagar JNE31tahun, JNEMajuIndonesia, dan #jnecontentcompetition2021.

Sebagai penulis buku yang setiap harinya menjual buku melalui online, kehadiran JNE begitu membantu saya. Terlebih, saat ini JNE telah memperluas jangkauan mitranya baik kemudahan membuka anak cabang palayanan serta menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan marketplace-marketplace di Indonesia, semakin memperkuat peran dan posisinya dalam melayani masyarakat, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seperti saya.

Pengalaman menggunakan JNE dalam pengiriman buku begitu membekas bagi saya. Ketika barang telah selesai di-packing, ada dua opsi yang bisa saya tempuh untuk mengirimkan barang melalui JNE, yaitu pakai jemput bola oleh kurir JNE atau saya antar langsung ke JNE terdekat. Di sinilah kekuatan kedua dari JNE selain branding produk jasanya: aksesibilitas.

Kalau melihat sepintas website JNE, alamatnya www.jne.co.id, aksesibilitas yang tinggi itu ternyata telah didukung oleh banyaknya divisi ekspres JNE di seluruh tanah air. Terdapat lebih dari 1.500 titik pelayanan eksklusif yang siap melayani kebutuhan kirim barang didukung moda transportasi yang andal.

Tak hanya itu, ragam pelayanan yang ditawarkan JNE pun cukup banyak. Terdapat sekitar 21 jenis pelayanan yang siap mengakomodir kebutuhan pengirim barang.

Hal itu tecermin dari pengalaman saya selama mengirimkan barang melalui JNE. Selama ini, hampir tidak pernah terdapat proses pengiriman buku kepada pemesan yang terhambat atau terjadi kesalahan dalam pengiriman. Suatu ketika terdapat pula pembeli buku saya yang menggunakan pelayanan COD JNE, tetapi waktu itu terjadi pembatalan atau gagal bayar COD oleh pembeli, petugas kurir JNE selalu mengirimkan kembali buku tersebut dalam kondisi yang aman.

Berikutnya, saya coba menelaah lebih dalam mengenai kontribusi atau peran JNE sendiri dalam membantu UMKM secara umum. Untuk itu, saya iseng-iseng menggunakan Big Data untuk melihat kontribusi atau peran tersebut.

Sekilas Big Data

Big data merupakan istilah yang seringkali kita dengar akhir-akhir ini, meskipun istilah ini sebetulnya telah lama booming di kalangan analis. Big data merupakan sehimpun data yang memiliki ukuran besar (volume), mempunyai kecepatan tinggi (velocity), sangat beragam (variety), memiliki kompleksitas tinggi (veracity), dan apabila mampu diolah dan dianalisis akan memunculkan fenomena atau temuan baru (insigth) bagi penggunanya.

Penggunaan dari big data saat ini sangat luas dan bervariasi, termasuk bagaimana kita melihat kontribusi atau peran JNE dalam mendongkrak ekonomi UMKM saat ini, terutama di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Big data yang saya gunakan untuk menganalisis cukup sederhana, yaitu data indeks pencarian atau Google Trends Index (GTI). GTI memperlihatkan tingkat keseringan seseorang (google user) melakukan pencarian menggunakan kata kunci (keyword) tertentu. Kita mulai dengan bagaimana JNE mengambil posisi penting sebagai jasa kirim barang di tengah jasa kirim lainnya.

Popularitas dan Peran JNE bagi UMKM

Untuk melihat popularitas dari JNE, saya menggunakan beberapa katakunci jasa kirim lain sebagai pembanding, yaitu JNT, Sicepat, dan TIKI. Grafik GTI untuk keempat jenis jasa kirim berdasarkan tingkat pencarian tersaji berikut:

Gambar 2. Google Trends Index beberapa jasa kirim, (diolah)
Gambar 2. Google Trends Index beberapa jasa kirim, (diolah)

Pada gambar (2), terlihat jelas bahwa GTI JNE lebih tinggi dibandingkan jasa kirim lainnya, bahkan sejak virus Corona masuk ke Indonesia dan dinyatakan sebagai pandemi menjelang pertengahan tahun 2020 lalu. GTI yang lebih menunjukkan bahwa peminat pengguna JNE lebih tinggi bahkan mencapai puncak tertinggi di tengah puncak pandemi Covid-19.

Selanjutnya, saya coba mengaitkan antara GTI kata kunci "JNE" dengan "Cek Resi" untuk memperdalam analisis penggunaan jasa kirim JNE berdasarkan penggunaan masyarakat, yang di dalamnya pasti terdapat UMKM yang menggunakan jasa kirim JNE. Hasilnya, terdapat kesamaan pola GTI antara "JNE" dan "Cek Resi" yang menandakan bahwa setiap transaksi jasa kirim JNE pasti diiringi oleh pencarian pengguna jasa terhadap kondisi dan posisi kirimannya yang terekam berdasarkan pencarian "Cek Resi".

Gambar 3. GTI kata kunci
Gambar 3. GTI kata kunci "JNE" dan "Cek Resi", (diolah)

Pada gambar (3), selama pandemi mencapai puncaknya di pertengahan 2020 hingga akhir 2021, GTI "Cek Resi" terlihat lebih tinggi dibandingkan "JNE". Ini sekilas dapat diartikan bahwa selama pandemi Covid-19 berlangsung, banyak pengguna jasa kirim barang, termasuk di dalamnya adalam UMKM, tidak hanya menggunakan JNE sebagai pilihan, tetapi mulai menyebar ke jasa kirim selain JNE. Kondisi ini sangat berbeda dengan ketika pandemi Covid-19 terjadi. Sekitar tahun 2018, GTI "JNE" berhimpitan dengan "Cek Resi" yang mengartikan ada kecenderungan bahwa kebanyakan pengguna jasa kirim, termasuk di dalamnya UMKM, bertransaksi kiriman barang melalui JNE yang diiringi oleh pencarian kondisi dan posisi kiriman dengan kata kunci "Cek Resi".

Peran JNE di tengah pandemi Covid-19 begitu membekas di benak saya. Sekitar akhir Maret 2020, waktu itu pemerintah memutuskan untuk penerapan kebijakan lockdown dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sebagai salah satu UMKM yang bermodal pas-pasan, saya sangat khawatir dengan omset penjualan buku saya. Sejumlah penerbangan sempat diberhentikan untuk menekan penyebaran Covid-19. Namun, sungguh tak disangka, beberapa waktu kemudian pemerintah membuka penerbangan dengan syarat hanya untuk barang. Kekhawatiran saya langsung meredah karena saya berpikir bahwa aktivitas penerbangan yang terhenti pastinya akan berpengaruh pada kelancaran proses pengiriman buku saya, terutama bagi pemesan buku yang memilih JNE sebagai jasa kirimnya.

Kondisi inilah yang menurut saya tidak berlebihan bila mengatakan bahwa JNE adalah salah satu jasa kirim yang mampu menopang sekaligus mendongkrak perekonomian UMKM. Hal ini terbukti ketika kita menyandingkan GTI "JNE" dan istilah "ekonomi". Sebagai jasa kirim yang berpengalaman dan terbesar di Indonesia, JNE terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaiknya bagi UMKM.

Gambar 4. GTI kata kunci
Gambar 4. GTI kata kunci "JNE" dan "ekonomi", (diolah)

Terlihat jelas pada gambar (4) bahwa jauh sebelum pandemi Covid-19 menerpa Indonesia, istilah "JNE" dan "ekonomi" memiliki pola yang sama. Ini menunjukkan pola musiman di setiap tahunnya dan JNE cukup tangguh mengambil peran dan fungsinya di dalam menopang sekaligus mendongkrak perekonomian UMKM. Kita lihat bahwa ketika istilah "ekonomi" sebelum pandemi mengalami peningkatan pencarian, maka istilah "JNE" juga meningkat dan demikian sebaliknya. Uniknya, pada saat "ekonomi" mengalami turbulensi akibat pandemi, GTI "JNE" malah meningkat tajam, bahkan tidak terpengaruh adanya pandemi. Maka benar adanya, bila kekhawatiran saya menjadi berkurang karena fleksibilitas pelayanan JNE di tengah puncak pandemi waktu itu.

Kemitraan JNE dengan marketplace besar di Indonesia patut diapresiasi karena berdampak positif mempertahankan perekonomian UMKM yang notabene membuka lapak pada marketplace-marketplace yang ada. Transformasi UMKM dari pelayanan offline menjadi online sangat tepat dengan keputusan setiap jasa kirim, khususnya JNE.

Gambar 5. GTI kata kunci
Gambar 5. GTI kata kunci "JNE" dan beberapa marketplace di Indonesia, (diolah)
Pada gambar (5), dampak kemitraan JNE dengan beberapa marketplace besar di Indonesia terlihat positif. Di tengah puncak pandemi, JNE mampu membuka peluang bisnis sekaligus menguatkan bisnis yang telah bertransformasi dari konvensional ke online. Peluang bisnis yang dibuka lebar oleh JNE salah satunya adalah kemudahan bisnis mitra yang dikelola secara mandiri, namun tetap dalam pengawasan terpusat.

Suatu ketika saya mendapat orderan buku dengan jasa kirim JNE. Mengingat waktu itu masih pandemi, saya hanya menuju kantor pelayanan JNE terdekat rumah saya. Secara kebetulan, saya menemukan kantor mitra JNE dengan bangunan baru. Sambil melakukan pelayanan, saya bercenkramah dengan petugas pelayanan JNE. Saya bertanya kepadanya perihal kondisi bangunan yang masih baru. Ia menjawab bahwa ia baru saja mendirikan usaha mitra jasa kirim JNE. Sangat mudah katanya untuk menjadi mitra JNE, yang penting menyiapkan perangkat utama pelayanan, khususnya komputer dan media cetak, serta memenuhi persyaratan administrasi yang ditentukan.

Saya pikir, JNE begitu berperan sekali di tengah pandemi yang sedang berlangsung. Di tengah orang sedang susah-susahnya mencari pekerjaan, gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan besar-besaran, JNE malah mampu menyediakan peluang bisnis yang mampu mengeluarkan seseorang dari kesulitan ekonomi di tengah pandemi. Penjelasan petugas mitra JNE waktu itu cukup membekas bagi saya, karena tak mudah untuk menciptakan peluang usaha di tengah ketidakpastian ekonomi.

Hingga kini, JNE terus berkembang dan mengambil peran penting dalam perekonomian UMKM. Saking banyaknya, agaknya perlu waktu lebih bagi saya untuk menceritakan tentang pelayanan JNE yang telah membersamai saya hingga sejauh ini. Walaupun sebagai salah satu UMKM seumur jagung, saya sangat berterima kasih kepada JNE yang telah membantu saya melawan kekhawatiran ekonomi di tengah pandemi sampai hari ini. Semoga saja ke depan, JNE tetap mampu menopang ekonomi UMKM karena UMKM-lah yang mampu menghidupi 60 lebih ekonomi rakyat dan sejarah telah mencatat UMKM-lah yang mampu mengeluarkan Indonesia dari krisis 1997/1998. Terima kasih JNE.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun