Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pencabutan Subsidi Listrik Tidak Naikkan Kemiskinan?

20 Juni 2017   15:52 Diperbarui: 22 Juni 2017   14:43 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kita pahami bahwasannya yang hingga kini terancam kemiskinan adalah mereka yang tepat berada atau di sekitar garis kemiskinan. Apabila inflasi suatu saat meningkat, garis kemiskinan akan naik yang berakibat mereka yang tadinya tepat berada atau di atas sedikit dari garis kemiskinan masuk dan sekaligus menambah jumlah masyarakat miskin.

Kalaupun dikatakan oleh YLKI bahwa rokoklah yang menyebabkan miskin. Wah, perlu dibedah lebih jauh soal jumlah penduduk yang merokok aktif. Pun, mereka semestinya juga menyediakan data penduduk yang merokok aktif dan menjadi pelanggan listrik 900 VA. Beberapa data seperti inilah yang bila ada akan menguatkan opini mereka.

Hemat listrik, negara dinilai mampu menghemat anggaran hingga 24 miliar per tahunnya. Dan dana sebesar itu katanya sih untuk membangun pembangkit-pembangkit listrik di daerah terpencil, khususnya wilayah timur Indonesia.

Pemikiran semacam ini memang positivism paradigm jangka panjang pemerintah yang tentunya perlu untuk dikawal. Yang penting satu hal, bahwa pemerintah sudah seharusnya mendesain perencanaan mendalam sebelum membuat sebuah kebijakan. Sebab ini menyangkut hajat hidup banyak orang dan termaktub dalam Undang-Undang 1945 pasal 33. Kejahatan terbesar manusia adalah jika kebijakannya mengorbankan kehidupan sesamanya.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun