Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Statistik Nasional 2016, Tantangan Kualitas Data

26 September 2016   08:10 Diperbarui: 26 September 2016   08:25 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Statistik Nasional (HSN) tahun 2016 kali ini kembali digelar serempak secara nasional. Statistik hingga kini masih menjadi perhatian utama sebagai bahan baku kebijakan pemerintah dan pembangunan nasional. Para ahli juga menyatakan bahwa ke depan, statistik merupakan bidang yang vital dan bermanfaat di berbagai bidang. Posisi statistik sebagai core value dari data juga terlihat memegang peran dan fungsi penting karena menyediakan beragam informasi kepada masyarakat dalam era demokrasi dan keterbukaan.

HSN tahun ini mengambil tema "Kerja Nyata dengan Data." Sebuah wujud semangat kerja nyata untuk bersama dalam membangun dan mewujudkan data yang lebih baik. Hingga kini, kualitas data masih menjadi tanggung jawab nasional untuk terus diperbaiki. Kualitas data masih menjadi tantangan pemerintah mengingat kondisi geografis Indonesia yang kepulauan, belum ditambah dengan kondisi kultur budaya masyarakat yang begitu majemuk. Kualitas data merupakan elemen penilaian utama sekaligus menjadi jaminan apakah suatu data dapat digunakan atau tidak, apakah suatu data merupakan 'sampah' atau bukan.

Letak kualitas data tidak hanya bertumpu pada bagaimana seseorang atau institusi mendapatkan data, tetapi juga ditentukan oleh keterbukaan responden terhadap permintaan data oleh pengumpul data. Dua hal ini masih susah untuk diimplementasikan di Indonesia. Yang seringkali terjadi di lapangan pada waktu pengambilan data, responden masih kurang terbuka dan kurang mampu bekerjasama untuk memberikan data yang apa adanya. 

Dari sisi pengumpul data, kualitas data ditentukan oleh sejauh mana ia mampu melakukan pendekatan terhadap responden, kejeliannya dalam meneropong kondisi riil responden juga dipertaruhkan. Pada poin inilah diperlukan sebuah kerjasama yang intensif, antara pengumpul data dan responden. Sebab, kesalahan pengumpul data yang seenaknya dalam melakukan probing terhadap data responden, juga kesalahan responden yang seenaknya (tidak jujur) dalam memberikan datanya, menjadi dua hal kunci membangun kualitas data.

Kualitas data yang hingga kini masih riskan dan vital banyak digunakan oleh konsumen data adalah data kependudukan, data kemiskinan dan data tenaga kerja serta pengangguran. Beberapa data ini merupakan data inti yang memang sangat diperlukan oleh analis data serta stake holder bahkan pemerintah untuk melakukan pengambilan kebijakan publik. 

Kemampuan pengumpul data kurang, ditambah dengan kurangnya kerjasama responden dalam setiap terselenggaranya kegiatan statistik, tentu menghasilkan data yang salah atau data 'sampah'. Dan jelas, bila data yang terkumpul merupakan data 'sampah' maka akan menghasilkan statistik 'sampah' yang berujung pada kebijakan 'sampah'. Kaidahnya jelas, yaitu Garbage in, garbage out. Kalau sampah yang diolah, maka tentunya keluarannya adalah sampah.

Untuk itu, dalam rangka terus melakukan perbaikan terhadap kualitas data ke depan, seluruh institusi dan jajarannya diharapkan mampu memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengumpul data, bagaimana caranya? Ya, dengan memperbaiki sistem rekruitmen petugas pendata lapangan, serta melakukan pelatihan-pelatihan petugas pengumpul data di dalam melakukan pendekatan atau probing terhadap responden data. Selain itu, pemerintah dan semua pihak mampu bekerjasama sama untuk sadar akan pentingnya data dan secara jujur memberikan data kepada pengumpul data. Dengan demikian, kesalahan kebijakan, kekurangtepatan kebijakan dapat diminimalisir secara signifikan dan pembangunan nasional dapat berkualitas.

Pembangunan itu mahal, tapi jauh lebih mahal bila membangun tanpa data.

Selamat Hari Statistik Nasional 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun